Sosiologi Agama Mendukung SDGs 3 dan 11 ( SDGs kehidupan sehat dan sejahtera, Kota dan Berkelanjutan)
"Pelatihan dan Budidaya Maggot: Solusi Inovatif untuk Pemberdayaan Ekonomi dan Pengelolaan Sampah Organik"
( SDGskehidupan sehat dan sejahtera, Kota dan Berkelanjutan)
Oleh: Muhamad Faturahman (22105040057)
22105040057@student.uin-suka.ac.id
-
Ringkasan Eksekutif
Maggot Ndalem Sawo merupakan salah satu tempat pengolahan sampah organik di Kota Jogja. Lokasinya berada di dalam gang sempit, tepatnya di Gang Sawo, Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis. Meskipun lokasinya agak ndelik, nyatanya Maggot Ndalem Sawo punya andil besar terhadap penyelamatan lingkungan. Khususnya dalam upaya mengolah sampah organik yang selama ini masih menjadi jenis sampah mayoritas di Jogja. sehingga aksi dan peran yang dilakukan komunitas Maggot Ndalem Sawo ini sangat bermanfaat bagi lingkungan hidup.
Komunitas Maggot Ndalem Sawo berdiri dan dirintis sejak awal tahun 2024 ini dan komunitas maggot ndalem Sawo merupakan komunitas yang berfokus pada masalah sampah organik yang ada di lingkungan masyarakat dan mengolahnya dengan menggunakan lalat BSF atau biasa disebut maggot. Adanya penumpukan sampah organik di masyarakat ini lah yang menjadi salah satu faktor utama komunitas ini terbentuk. Komunitas ini menerapkan program pelatihan budidaya maggot dan tata cara pengolahan sampah yang baik dan benar. Komunitas ini memberikan contoh dan mengajarkan masyarakat bagaimana tata cara budidaya maggot dan pengolahan sampah. komunitas ini sampai saat ini telah mempunyai beberapa cabang yang tersebar di kota Yogyakarta dan terus berkembang dan terus berinovasi hingga saat ini.
-
Latar Belakang dan Tujuan
-
Latar Belakang
Pada awal tahun 2024 yang lalu di desa Cokrodiningratan, Kecamatan jetis Kota Yogyakarta Provinsi DIY ini mengalami penumpukan sampah dan sampah ini terus bertambah dengan seiring berjalannya waktu. Sehingga bank sampah di desa tersebut tidak lagi mampu menopang banyaknya sampah tersebut. Sampah-sampah ini sangat meresahkan masyarakat sekitar karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan kenyamanan masyarakat sekitar. Sampah sampah yang terus menumpuk dan tidak hanya masalah sosial dalam masyarakat tetapi juga menjadi masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan. Karena, sampah yang menumpuk ini menjadi sarang atau sumber penyakit bagi masyarakat. Dari beberapa sampah yang menumpuk dan tidak terkondisikan lagi ada beberapa inovasi yang muncul dari salah satu warga di sekitar dengan memanfaatkan rumah kosong milik salah satu warga desa tersebut. Rumah kosong tersebut dimanfaatkan untuk mendaur ulang sampah terutama sampah organik. Sampah organik dari masyarakat ini dikumpulkan dan di daur ulang menggunakan hewan yang bernama maggot.
Maggot adalah larva dari lalat, terutama dari jenis lalat hitam atau Black Soldier Fly (BSF). Maggot jenis BSF ini memiliki banyak manfaat seperti jadi pakan ternak, pengurai sampah organik, pengobatan luka dan lain sebagainya. Pada kasus penumpukan sampah di atas maggot ini dimanfaatkan untuk mengurai limbah sampah organik yang dihasilkan dari warga sekitar. Namun tidak menutup kemungkinan masyarakat belum mempercayai pemanfaatan maggot ini, dan pada awalnya masyarakat atau warga setempat masih membuang sampah organik tersebut di bank sampah dan bukan di tempat pengolahan yang telah dibuat ini karena belum mempercayai pengolahan sampah melalui maggot ini dan kurangnya kesadaran dari masyarakat setempat. ketika pengolahan sampah organik ini sudah berjalan lancar dan sesuai dengan rencana mulai perlahan masyarakat setempat mempercayai pengolahan sampah organik ini. dan pada akhirnya terbentuklah suatu komunitas yang bernama “Maggot Ndalem Sawo” dari komunitas inilah yang kemudian masyarakat dan warga setempat mulai sadar untuk memilah sampah dan membuang sampah organiknya ke pengolahan sampah ini. ketika masyarakat mulai sadar akan pentingnya pengolahan sampah ini komunitas Maggot Ndalem Sawo ini mulai mengajarkan bagaimana cara dan budidaya maggot ini.
-
Tujuan
Tujuan dari terbentuknya komunitas maggot ndalem sawo ini terdapat beberapa tujuan point penting sebagai berikut; yang pertama
-
Dapat menyadarkan masyarakat agar dapat memilah sampah organik dan non organik
Dengan adanya tujuan ini diharapkan masyarakat dapat memilah sampah dengan baik dan kemudian masyarakat dapat membuangnya sesuai dengan pemilahan sampah tersebut. Hal ini menjadi tujuan dari komunitas tersebut karena dapat kita lihat pada realita yang ada kota yogyakarta ini sedang mengalami darurat sampah dan darurat sampah ini dapat diselesaikan ketika masyarakat mulai sadar akan pemilahan sampah tersebut.
-
komunitas ini memiliki tujuan agar masyarakat menjadi kreatif dalam mengelola sampah secara mandiri dan dapat memanfaatkan limbah sampah.
Dengan adanya tujuan diharapkan masyarakat menjadi lebih kreatif dan dapat mengolah sampah organik ini menjadi hal yang bermanfaat. komunitas ini memiliki tujuan agar masyarakat dapat mengelola sampah secara mandiri karena dapat berpeluang dan bermanfaat yang sangat besar untuk peningkatan ekonomi, menjadikan pupuk pakan ternak dan hal lain yang dapat dimanfaatkan.
-
Komunitas ini memiliki tujuan untuk dapat mengurangi volume sampah organik yang terus menumpuk dan menjadikan lingkungan yang sehat dan bersih.
mengurangi volume sampah yang ada di kota Yogyakarta ini menjadi sebuah tujuan yang dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini, karena dengan mengurangnya jumlah volume sampah yang ada di kota yogyakarta ini masyarakat akan lebih nyaman, tentram dan memiliki kehidupan yang sehat.
-
Deskripsi Baik atau Pembelajaran
-
Langkah-langkah Implementasi
Awal mula komunitas maggot ndalem sawo ini terbentuk melalui inovasi dari salah satu warga setempat untuk memanfaatkan maggot ini dalam pengelolaan sampah. Meskipun tidak semua masyarakat mendukung inovasi ini tetapi ada beberapa masyarakat atau warga setempat yang mendukung inovasi ini dan langkah awal yang dilakukan untuk mengembangkan inovasi ini dengan memanfaatkan rumah kosong dari salah satu warga setempat untuk digunakan sebagai tempat pengelolaan sampah ini. Setelah tempat ini sudah dibersihkan dan siap untuk digunakan lalu komunitas ini mulai membuat tempat budidaya maggot dan lain sebagainya.
Selain menggunakan maggot komunitas Maggot ndalem sawo ini awal mulanya menggunakan metode tanam sampah organik, meskipun proses penanamannya lebih lama dari pada menggunakan maggot komunitas ini menggunakan metode tanam sampah karena untuk mendukung proses terurainya sampah agar tidak terus menumpuk.
Gambar disamping merupakan buatan pertama komunitas Maggot ndalem sawo untuk penanaman sampah organik yang dimasukan kedalam pipa tersebut dan ditunggu hampir dua bulan agar sampah tersebut bisa terurai. Sampah organik ini ditanam sedemikian rupa agar bisa terurai dan dapat dijadikan pupuk tanaman yang berkualitas. langkah awal yang digunakan untuk mengurai sampah dengan menggunakan volume kecil terlebih dahulu karena dalam masa percobaan. Setelah masa percobaan ini berhasil maka akan menggunakan volume yang besar. Akan tetapi untuk menggunakan volume yang besar dibutuhkan juga dukungan yang besar dari masyarakat setempat terkait dengan program yang dilakukan oleh komunitas ini.
Untuk menyadarkan masyarakat setempat terkait pengolahan sampah ini di buatlah sosialisasi terhadap warga setempat terkait dengan pentingnya pengolahan sampah, namun dengan sosialisasi ini komunitas Maggot Ndalem Sawo akan membuktikan terlebih dahulu kepada masyarakat setempat bahwa budidaya dan pengolahan sampah yang dilakukan oleh komunitas ini benar benar berhasil karena agar masyarakat percaya bahwa budidaya dan pengolahan sampah ini benar benar bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Ketika pembuktian tersebut telah terbukti kualitas pengolahan sampahnya maka, masyarakat sekitar akan lebih mudah percaya dan menerima sosialisasi yang dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini.
Setelah dilakukannya sosialisasi ini para masyarakat turut mendukung akan adanya program ini sehingga komunitas Maggot Ndalem Sawo ini menjadi salah satu tempat untuk pembuangan sampah organik bagi masyarakat setempat. dengan adanya sosialisasi ini masyarakat yang mendukung program ini komunitas terus berkembang pesat dan banyak masyarakat yang turut ikut serta dalam komunitas ini. Setelah banyak volunteer yang bergabung dalam komunitas ini Maggot Ndalem Sawo mulai melakukan pelatihan kepada komunitas-komunitas atau organisasi lainnya seperti organisasi kemahasiswaan, dan pada organisasi desa-desa yang ada di yogyakarta lainnya.
-
Sumber Daya yang Digunakan
Awal mula program dari komunitas Maggot Ndalem Sawo ini dibantu oleh salah satu personal tim yang menyediakan tempat untuk dilakukannya program budidaya dan pelatihan maggot ini setelah tempat sudah tersusun dengan rapi komunitas ini di bantu dan didukung oleh masyarakat setempat dan anggota tim dari Maggot Ndalem Sawo membayar uang iuran untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas dari budidaya ini. Dengan adanya iuran ini Maggot Ndalem Sawo dapat dengan mudah dalam mengembangkan budidaya ini. Setelah budidaya ini berkembang pesat pemerintah turut mendukung program ini dengan memberikan bantuan sebuah satu unit tempat berkembang biak maggot ini (kandang maggot). Kandang maggot ini sangatlah berguna karena kandang ini berukuran cukup besar dan dapat dengan cepat untuk produksi sampah sampah yang ada. Pengolahan sampah organik ini juga melibatkan berbagai sumber daya, mulai dari tenaga kerja, bahan baku, teknologi, energi, hingga waktu dan ruang. Semua sumber daya ini berperan penting dalam menghasilkan produk yang bermanfaat, seperti kompos dan biogas, serta mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Untuk memastikan pengolahan sampah organik dapat berjalan dengan optimal, dibutuhkan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta.
Budidaya maggot ini tetap dilakukan seperti biasa dan terus berkembang setiap harinya. Komunitas Maggot Ndalem Sawo ini Mulai dari melakukan pelatihan kepada teman teman yang berkunjung, edukasi kepada warga setempat, dan terus mengelola sampah yang ada dilingkungan sekitar.
-
Kerja Sama dan Kemitraan
Komunitas Maggot Ndalem Sawo ini bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup kota Yogyakarta untuk melakukan pelatihan budidaya maggot dan pengelolaan sampah organik yang ada di kota Yogyakarta. Selain dengan pemerintah Komunitas ini juga bekerjasama dengan komunitas-komunitas lain yang ada di Yogyakarta seperti Komunitas Greet and Green yang ada di daerah umbulharjo Kota Yogyakarta dan komunitas Puji Ayu Yang berada di daerah Kasihan, Bantul, DIY dengan adanya kerjasama antar komunitas ini mereka saling membantu dan memberi masukan dalam budidaya maggot ini. contoh kerjasama yang mereka lakukan adalah ketika komunitas maggot ndalem sawo ini sudah tidak mampu menampung beban sampah akan dilempar dan di bantu oleh komunitas komunitas lainnya dan begitu juga sebaliknya.
Kerjasama yang dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo lainnya yakni bekerja sama dengan organisasi organisasi yang ada seperti organisasi kemahasiswaan, organisasi masjid, organisasi desa yang ada di kota yogyakarta ini dan organisasi lainnya. Kerjasama yang dilakukan dengan organisasi - organisasi ini dalam bentuk yang berbeda beda seperti organisasi kemahasiswaan biasanya ikut membantu dalam pengelolaan sampah melalui maggot ini. selain itu untuk organisasi desa biasanya turut membuka cabang dari hasil pelatihan yang dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo kepada organisasi desa ini, dimana organisasi desa ini mengembangkan hasil pelatihan yang diberikan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini di desa desa mereka. Untuk organisasi masjid biasanya membantu menyumbangkan beberapa sampah sampah organik yang terkumpul di sekitar mereka.
-
Inovasi yang Dilakukan
Pelatihan dan budidaya maggot terus berjalan hingga saat ini dan seiring berjalannya waktu terdapat beberapa inovasi yang muncul dari komunitas ini. Terdapat beberapa inovasi yang dilakukan oleh komunitas ini seperti komunitas ini memiliki beberapa posko atau cabang yang tersebar di kota yogyakarta ini. Posko atau cabang dari komunitas ini merupakan hasil dari bentuk pelatihan yang dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini. Dari beberapa posko yang tersebar tentunya diarahkan oleh Maggot Ndalem Sawo untuk terus berinovasi dan berkembang seperti halnya yang dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini.
Pada gambar disamping merupakan contoh dari hasil inovasi yang diarahkan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo kepada salah satu kelompok Sami Mulyo Kec. Jetis, Kota Yogyakarta. Pada kelompok Sami Mulyo ini mengembangkan hasil pelatihan Komunitas Maggot Ndalem Sawo dan menjalankan budidaya maggot di kelompoknya sesuai dengan arahan. Kelompok Sami Mulyo ini membuat bibit bibit sayuran dan menanamnya di suatu pelataran tempat pemberdayaan setelah menanamnya ini mereka juga menggunakan pupuk organik hasil dari olahan maggot ini dengan kemudian ketika sayuran telah subur maka masyarakat setempat dapat menukarkan sampahnya dan mendapatkan satu ikat sayuran yang segar.
Komunitas Maggot Ndalem Sawo dalam memberikan pelatihan kepada kelompok atau organisasi dan ada tidak hanya sekedar memberikan pelatihan tetapi juga memberikan inovasi baru dan memberikan kerja praktek nyata yang dapat dikembangkan oleh kelompok atau organisasi tersebut. Sehingga dalam mempraktekan di lingkungan sekitar dapat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi desa dan juga dapat memberikan manfaat seperti kebersihan lingkungan, kesehatan dan kenyamanan lingkungan hidup di desa.
-
Peta dan Model Pemberdayaan
-
Hasil dan Dampak
-
Indikator Kinerja
Indikator kinerja ini guna untuk mengukur mengukur keberhasilan, efisiensi, dan dampak dari program pengelolaan sampah dan pelatihan budidaya maggot yang dilaksanakan pada komunitas Maggot Ndalem Sawo. Pada komunitas Maggot Ndalem Sawo ini memiliki beberapa indikator kinerja.
-
Keberhasilan Mengurangi volume sampah yang ada di daerah setempat
Komunitas Maggot Ndalem Sawo telah melakukan pengelolaan sampah yang bertumpuk di daerah setempat terutama sampah organik. sampah yang berada di daerah setempat terus berkurang dengan seiring berjalannya waktu karena telah diolah dan dipilah oleh komunitas maggot ndalem sawo dan setiap harinya komunitas Maggot Ndalem Sawo ini dapat mengumpulkan sampah organik mulai dari 100 - 500 kg. sampah. Pengelola Maggot Ndalem Sawo Satrio Dimas Herlambang mengatakan, pengelolaan sampah miliknya mampu mengolah sampah organik sebanyak 500 kg per hari. Jika dikalikan sebulan, mampu sekitar 1,5 ton.
-
Keberhasilan menyadarkan masyarakat setempat untuk dapat memilah sampah dengan baik.
Masyarakat setempat mulai sadar akan pentingnya memilah sampah dengan baik dan benar. karena komunitas maggot ndalem sawo ini melakukan pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat untuk dapat memilah dan mengolah sampah organik secara mandiri. selain itu indeks keberhasilan ini diukur dari banyaknya masyarakat atau warga setempat yang semakin banyak memberi sampah organik mereka ke Komunitas Maggot Ndalem Sawo ini. Namun, Maggot Ndalem Sawo ini masih berusaha untuk menyadarkan masyarakat luas akan pentingnya pengolahan dan pemilahan sampah. karena masyarakat luas menjadi patokan utama atas menumpuknya sampah yang ada di kota Yogyakarta.
-
Memberikan peluang usaha baru dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Komunitas Maggot Ndalem Sawo ini telah melakukan berbagai penyuluhan dan pelatihan tentang tata cara budidaya maggot dan mengelola limbah sampah yang baik dan benar. Para masyarakat pun banyak yang melakukan atau menerapkan budidaya maggot ini secara mandiri untuk menumbuhkan perekonomian mereka. Selain menumbuhkan perekonomian budidaya maggot yang dilakukan secara mandiri ini dapat mensejahterakan lingkungan sekitar karena banyak sampah organik yang terbuang begitu saja atau bisa dikatakan dapat dimanfaatkan secara mandiri dan tidak menumpuk dan meresahkan lingkungan.
-
Banyaknya cabang komunitas Maggot Ndalem Sawo yang tersebar.
keberhasilan dari indikator ini menekankan bahwa banyak komunitas komunitas kecil turunan dari Maggot Ndalem Sawo yang telah melakukan pelatihan bersama komunitas Maggot Ndalem Sawo dan telah tersebar di beberapa desa di Kota Yogyakarta. Dari beberapa komunitas yang tersebar ini mereka menumbuhkan inovasi inovasi baru mereka yang kemudian di kembangkan menjadi pengolahan sampah yang benar benar peduli terhadap lingkungan sekitar.
-
Dampak pada Komunitas
Dampak yang diperoleh pada komunitas Maggot Ndalem Sawo ini sebagaimana masyarakat daerah sekitar mulai sadar akan pengelolaan sampah dan mulai mengerti tentang budidaya maggot. Selain itu, dampak positif lainnya yakni lingkungan daerah sekitar mulai bersih dari sampah sampah yang menumpuk, karena sampah sampah di daerah sekitar telah diolah menggunakan metode yang diterapkan oleh masyarakat atau komunitas Maggot Ndalem Sawo ini, sampah yang dihasilkan dan diolah oleh komunitas ini bisa mencapai paling banyak 500 kg per harinya sehingga dapat benar benar mengurangi sampah yang ada di lingkungan tersebut.
Selain itu semua adapun dampak dari hasil pelatihan budidaya maggot dan pengolahan sampah yang dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini adalah penerapan pengolahan sampah dan budidaya maggot ini sudah tersebar di berbagai desa atau daerah yang ada di kota Yogyakarta dan telah menciptakan berbagai inovasi baru. seperti kelompok desa tani Sami Mulyo ini banyak menerapkan inovasi inovasi baru yang telah dilakukan.
Selain dampak positif yang telah dipaparkan di atas terdapat juga dampak negatif yang dialami oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini sepert, mendapatkan kontroversi dari masyarakat yang tidak mendukung program ini, ada beberapa masyarakat yang tidak mendukung berjalannya program ini karena beberapa alasan seperti, masyarakat yang malas ikut serta dalam kegiatan di masyarakat, masyarakat yang tidak paham tentang pengolahan sampah, masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Tidak hanya itu saja ada beberapa masyarakat yang masih memiliki mindset yang tidak jelas seperti, “buat apa si ikut gitu gituan ga di bayar juga” dari mindset tersebut mengakibatkan kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dengan baik. disini lah tugas komunitas ini untuk menyadarkan dan meluruskan mindset dari masyarakat yang kurang baik.
-
Kisah Sukses atau Testimoni
Komunitas Maggot Ndalem Sawo ini telah diakui oleh pemerintah kota DIY khususnya di akui dan di bantu oleh Dinas Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta karena maggot dalem sawo ini telah konsisten dan terus mengembangkan program yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Komunitas maggot ndalem sawo juga telah mengikuti sayembara yang diselenggarakan oleh kitabisa Yogyakarta dan mendapatkan penghargaan 4 terbaik dalam melakukan pemberdayaan lingkungan hidup.
Komunitas ini juga telah dipercaya oleh masyarakat dan pemerintah setempat dalam melakukan pelatihan dan budidaya maggot sehingga para masyarakat banyak yang berminat untuk mengikuti pelatihan tersebut. selain itu komunitas Maggot Ndalem Sawo ini sering kali menjadi salah satu tempat pembelajaran bagi siswa siswi di sekolah atau para mahasiswa untuk melakukan kunjungan atau pembelajaran mengenai tata cara pengolahan sampah dan budidaya maggot ini.
Selain itu juga pelatihan yang dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini telah berhasil menciptakan peluang usaha dari budidaya maggot ini, beberapa komunitas atau warga desa yang menerapkan budidaya maggot ini dapat menambah perekonomian desa setempat. tidak hanya warga desa atau komunitas tetapi, ada beberapa individu yang telah melakukan pelatihan budidaya maggot ini dan hasilnya sangat dapat memajukan ekonomi keluarga. untuk harga perkilo maggot hidup yakni sekitar 10.000 sampai 16.000 Rupiah dan untuk Maggot kering senilai 30.000 sampai 50.000 Rupiah.
-
Tantangan dan Cara Mengatasinya
-
Tantangan Utama
Tantangan utama yang dialami oleh Komunitas Maggot Ndalem Sawo ini terdapat beberapa macam tantangan sebagai berikut;
-
Kurangnya kesadaran masyarakat luas dalam mengelola sampah
Telah dijelaskan di penjelasan diatas bahwa kota Yogyakarta ini sedang mengalami darurat sampah. Sampah di kota ini terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu dan banyaknya sampah ini mengakibatkan banyak bank sampah yang tidak mampu menampung sampah sampah tersebut. Hal ini terjadi karena masyarakat di kota Yogyakarta ini kurang sadar betapa pentingnya pengelolaan sampah ini.
-
Kurangnya Sumber Daya Manusia yang terlatih
Dapat kita ketahui bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tata cara pengolahan sampah yang baik dan benar. Terkadang masyarakat berpikir bahwa sampah organik dan anorganik itu boleh dijadikan satu padahal jika kita memahami pemilahan sampah yang benar kita akan tau betapa bahayanya ketika sampah organik digabung dengan sampah anorganik. Selain itu masyarakat juga belum paham tentang pengolahan sampah organik ini bisa dilakukan dengan mandiri di rumah dan dijadikan menjadi sampah yang bermanfaat bagi lingkungan.
-
Pengolahan dan pemilahan sampah yang tidak efisien oleh bank sampah
Komunitas Maggot Ndalem Sawo ini merasa kesulitan ketika bank sampah yang seharusnya dapat memilah dan mengolah sampah dengan baik tetapi sampah tersebut tidak dipilah dengan baik, bahkan ada beberapa bank sampah yang masih menyatukan sampah organik dan anorganik menjadi satu. Hal ini merupakan salah satu yang menjadi sebuah tantangan yang harus diselesaikan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini.
Bank sampah di daerah kota Yogyakarta ini juga masih banyak yang kesulitan dalam memilah dan mengolah sampah Meskipun bank sampah telah membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, tantangan-tantangan ini menunjukkan bahwa pengolahan dan pemilahan sampah masih jauh dari efisien. Untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan, diperlukan upaya bersama dari masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta untuk meningkatkan fasilitas, teknologi, serta pemahaman tentang pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah tangga. Tanpa adanya solusi yang lebih terintegrasi dan sistematis, bank sampah akan terus menghadapi kesulitan dalam mewujudkan pengolahan sampah yang optimal.
-
Strategi Mitigasi
Strategi mitigasi ini dilakukan guna untuk mengarahkan dan mencegah hal hal yang tidak diinginkan terjadi. Adapun beberapa hal yang dilakukan untuk mengupayakan hal hal yang tidak diinginkan terjadi sebagai berikut;
-
Memberikan Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas mengenai pentingnya pengelolaan sampah.
Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas yang dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini dilakukan dengan menggunakan dua cara yakni sebagai berikut;
-
Melalui sosialisasi dan edukasi secara langsung.
Sosialisasi ini dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo dengan mendatangkan langsung ke warga sekitar untuk mengedukasi masalah masalah sampah yang ada di kota yogyakarta sekaligus memberikan pelatihan khusus mengenai pengolahan sampah secara mandiri yang baik dan benar. Namun ada hal menarik yang dapat dilakukan oleh maggot ndalem sawo ini dengan memberikan modal tempat budidaya maggot yang bisa dikembangkan di daerah sekitar, sehingga, masyarakat dapat memanfaatkan tempat budidaya maggot tersebut.
-
Melakukan sosialisasi dan edukasi melalui media sosial
Media sosial pada era modern ini telah banyak diakses oleh masyarakat luar sehingga media sosial menjadi sasaran utama yang dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini untuk mensosialisasikan dan mengedukasikan beberapa cara pengolahan dan pemilahan sampah yang baik dan benar melalui konten konten yang disebarkan dengan aplikasi instagram, facebook, whatsapp, dan aplikasi media sosial lainnya. Bisa kita lihat komunitas Maggot Ndalem sawo ini memiliki beberapa akun di sosial media salah satunya akun instagram yakni @mndalemsawo dimana akun ini terus memposting beberapa pelatihan ataupun memberikan konten mengenai tata cara pengolahan sampah.
-
Memberikan pelatihan khusus kepada masyarakat tentang budidaya maggot dan pengolahan sampah
Pelatihan Khusus terkait budidaya maggot dan pengolahan sampah ini sudah sering kali dilakukan guna untuk melatih sumber daya manusia pada masyarakat luas sehingga masyarakat mampu melakukannya dengan mandiri.
Pada gambar disamping merupakan salah satu kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh warga desa cokrodiningratan kecamatan jetis kota Yogyakarta yang sedang mempraktekan tata cara budidaya maggot dan pengolahan sampah yang baik dan benar. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat menambah skil individu dan dapat dikembangkan secara mandiri atau kelompok di lingkungan sekitar agar sampah di lingkungan sekitar dapat bermanfaat dengan baik bagi lingkungan sekitar.
-
Membangun sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi antara semua pihak terkait terutama bank sampah.
Membangun sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi antara pihak bank sampah merupakan salah satu upaya penting dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang efektif, efisien, dan berkelanjutan namun ketika bank sampah kurang efektif dalam melakukan pemilahan sampah itu sangat merugikan masyarakat sekitar karena dapat berakibat fatal jika sampah ini tidak dipilah dengan baik dan benar. maka dari itu bank sampah yang belum dapat memilah sampah dengan baik dan benar akan diberi bantuan dan dukungan dari komunitas Maggot Ndalem Sawo ini dengan cara membantu memilah sampah dan begitu juga sebaliknya bank sampah ikut serta membantu komunitas Maggot Ndalem Sawo ini untuk membawa sampah yang telah dipilah. dengan kemudian sampah yang telah dipilah tersebut akan dibawa ke tempat produksi komunitas Maggot Ndalem sawo ini agar cepat diolah menjadi berbagai macam hal yang dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
-
Pembelajaran dan Rekomendasi
-
Pembelajaran Utama
Komunitas Maggot Ndalem Sawo ini merupakan komunitas lingkungan hidup masuk kedalam kategori 4 besar komunitas terbaik di Yogyakarta dan telah diakui oleh pemerintah program yang dilakukan sangat menginspirasi masyarakat untuk melakukan program semacam komunitas ini. komunitas ini mengajarkan masyarakat bagaimana cara mengolah, memilah dan memberikan pelatihan khusus bagi masyarakat terkait dengan budidaya maggot.
Budidaya maggot, khususnya maggot dari lalat black soldier fly (BSF), merupakan solusi yang terus berkembang dalam pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan. Komunitas Maggot Ndalem Sawo adalah contoh konkret bagaimana budidaya maggot dapat dijadikan bagian dari upaya pengelolaan sampah dan peningkatan kualitas lingkungan. Mereka tidak hanya fokus pada budidaya maggot sebagai solusi untuk mengurai sampah, tetapi juga aktif melakukan pelatihan, edukasi, dan pengelolaan sampah di lingkungan sekitar. Melalui pelatihan yang diberikan kepada teman-teman yang berkunjung, Komunitas Maggot Ndalem Sawo berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengolahan sampah organik dan cara-cara efektif untuk mengelola limbah menggunakan maggot. Edukasi kepada warga setempat menjadi salah satu pilar utama untuk memperluas dampak positif dari budidaya maggot, dengan tujuan untuk menciptakan kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Selain itu, komunitas ini juga aktif mengelola sampah yang ada di sekitar mereka, mengubah limbah organik menjadi produk yang bermanfaat, seperti pakan ternak, kompos, dan bahkan energi terbarukan. Ini tidak hanya membantu mengurangi sampah di lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup warga setempat. Pengelolaan sampah yang dilakukan secara aktif oleh komunitas ini juga memberikan contoh nyata bahwa pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan dan produktif. Secara keseluruhan, budidaya maggot yang dilakukan oleh Komunitas Maggot Ndalem Sawo menunjukkan potensi besar dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan bagi pengelolaan sampah organik. Dengan terus melakukan pelatihan, edukasi, dan pengelolaan sampah, komunitas ini tidak hanya berkontribusi pada lingkungan tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk menjadi bagian dari perubahan yang lebih baik.
Komunitas ini juga merupakan komunitas berkelanjutan yang menanamkan nilai nilai yang baik dalam masyarakat guna untuk memberikan kenyamanan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan dalam mengolah sampah organik komunitas Maggot Ndalem Sawo menggunakan cara yang mudah dan dapat dipraktekan dengan mandiri.
-
Rekomendasi untuk Replikasi atau Peningkatan
Beberapa komunitas lain yang menyerupai komunitas Maggot ndalem sawo ini sudah cukup banyak yang tersebar dan ada 4 komunitas besar yang ada di kota yogyakarta ini seperti Komunitas GAS dari Kabupaten Sleman, Komunitas Ayu Jiwa dari Bantul, Komunitas Great and Green, Ndalem Sawo dari Kota Yogyakarta. dari keempat komunitas ini mereka saling membantu dan memberi dukungan antar komunitas dan para komunitas ini saling menginspirasi satu dengan yang lain. Adapun beberapa persamaan dan perbedaan antar komunitas tersebut sebagai berikut;
-
Komunitas GAS dari Kabupaten Sleman
Komunitas GAS ini hampir sama dengan komunitas Maggot Ndalem Sawo ini namun komunitas GAS ini menekankan hanya kepada aspek pengolahan sampah dan menjadikan sampah sampah tersebut menjadi pupuk tanaman, kompos, dan lain sebagainya. kedua komunitas ini memiliki satu perjuangan yang sama yakni membasmi sampah sampah organik yang ada dilingkungan sekitar, dan hanya tata cara pengolahannya saja yang sedikit berbeda.
-
Komunitas Ayu Jiwa dari Bantul
Komunitas Ayu Jiwa ini sama sama memiliki peran baik dan telah diakui oleh pemerintah Kab. Bantul atas program yang dilakukan ini. Ayu jiwa juga memiliki banyak gelar prestasi seperti masuk kedalam kategori 4 terbaik komunitas peduli lingkungan se DIY.
Terdapat dari pembicaraan kepada salah satu perwakilan dari komunitas Ayu jiwa yang Menjelaskan program yang mereka terapkan “Ketika itu, kami membuat program pengolahan sampah organik bersama kelompok gabungan dari dua padukuhan, ngentak dan lemahdadi, dengan anggota sepuluh orang. Kami mengelola sampah organik, membuat kompos, maggot, eco-enzyme dari kulit buah, serta minyak jelantah menjadi lilin dan sabun. Dalam seminggu kami mampu mengolah sekitar 100 kg sampah organik,” ujar dari Yuanita salah satu perwakilan dari komunitas ayu jiwa. Yuanita juga menyampaikan bahwa semangat komunitas ini juga semakin terpacu ketika melihat betapa sedikitnya masyarakat yang menyadari pentingnya pengelolaan sampah.
-
Komunitas Great and Green
Great and Green adalah suatu komunitas pengelolaan sampah organik yang berlokasi di Desa Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Komunitas ini didirikan oleh Ibu Dr. Siti Nurlaela, S.Pd., SP, M.Psi., pada 23 Oktober 2023. Meski terhitung masih baru didirikan, namun komunitas great and green sudah banyak mempunyai program-program unggulan dalam pengelolaan sampah seperti pengelolaan sampah, tukar sampah berhadiah, pertanian perkotaan, serta pemberdayaan masyarakat melalui edukasi terhadap masyarakat sekitar desa Warungboto, anggota kelompok tani Tegal Hijau Lestari yang merupakan kelompok tani binaan dari Great and Green, serta dengan kelompok tani lainnya.
Komunitas Great and Green ini bergerak bersama masyarakat dan para anak muda yang memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya pengelolaan sampah di Yogyakarta. Meski baru satu tahun berjalan, namun Great and Green sudah banyak meraih penghargaan salah satunya yaitu menjadi Tim Penggerak Terbaik dalam acara "Sayembara Aksi Jaga Bumi Yogyakarta" yang diselenggarakan oleh Aksara Nusantara bekerja sama dengan Kitabisa dan Magobox. Dalam memperlebar kiprahnya dalam aksi sosial ini, Great and Green terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dan juga mengajak mahasiswa dalam aksi volunteer untuk belajar bersama tentang pengelolaan sampah organik agar tidak hanya menumpuk di TPA namun juga dapat diolah menjadi hal yang bermanfaat seperti pupuk kompos dan maggot sebagai pakan ternak.
Dari tiga komunitas ini yang terus memotivasi dan untuk meningkatkan replikasi peningkatan komunitas Maggot Ndalem Sawo karena dari ketiga komunitas ini mereka saling menumbuhkan inovasi masing masing sehingga memicu komunitas lainnya untuk terus meningkatkan komunitasnya masing masing.
-
Kesimpulan
Komunitas maggot Ndalem Sawo merupakan komunitas pengolahan sampah, khususnya sampah organik, yang merupakan bagian penting dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam. Dengan semakin meningkatnya volume sampah di Kota Yogyakarta, pengelolaan sampah yang efektif menjadi kunci utama untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan tersebut, seperti pencemaran tanah, air, dan udara. Salah satu solusi inovatif dalam pengolahan sampah organik adalah budidaya maggot, terutama maggot dari lalat black soldier fly (BSF), yang telah terbukti efektif dalam mengurai sampah organik dan menghasilkan produk bernilai. selain itu Komunitas Maggot Ndalem Sawo juga menerapkan program pelatihan budidaya maggot sehingga para masyarakat dapat ikut serta dalam memanfaatkan limbah sampah organik tersebut dengan bermanfaat.
Program yang dijalankan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini mendukung SDGs 3 dengan tujuan kehidupan sehat dan sejahtera, karena program yang dilakukan oleh komunitas Maggot Ndalem Sawo ini mengarah pada lingkungan dan sampah, sehingga ketika sampah terus menumpuk di lingkungan sekitar akan menyebabkan ketidaknyamanan dan menyebabkan tertumpuknya sarang penyakit di lingkungan tersebut. ketika program ini berjalan hingga sampai saat ini sampah yang dulunya menumpuk akan terkuras dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan yang menjadikan lingkungan ini tidak sehat. Selain itu program ini mendukung SDGs 11 dengan tujuan kota dan berkelanjutan. Dengan hal ini program pengolahan sampah dan pelatihan budidaya maggot ini dapat menerapkan kepada masyarakat sekitar kota Yogyakarta ini menerapkan program pengolahan sampah secara mandiri maupun pada komunitas lain yang melakukan pelatihan bersama komunitas Maggot Ndalem Sawo ini dapat memiliki program berkelanjutan dan menerapkan inovasi baru seperti penanaman pohon, menerapkan penanaman sayuran, sehingga menciptakan keamanan kota dari polusi, menciptakan kota yang bersih, sejahtera dan menjadikan sebuah komunitas dalam kota yang terus berkelanjutan.