Himpunan Mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama Kembali Gelar Seminar Nasional

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sosiologi Agama kembali menggelar Seminar Nasional. Jika bulan lalu mengangkat tema wawasan kebangsaan dalam keberagamaan, kali ini seminar nasional dilaksanakan dengan konsep bedah buku berjudul Kritik Ideologi Radikal. Seminar yang diselenggarakan di gedung Prof. R.H.A. Soenarjo, S.H. (Convention Hall) pada 9 Oktober 2019 lalu ini dibuka oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga, yakni Prof. Dr. Yudian Wahyudi, B.A., B.A., Drs., M.A., Ph.D. dan menghadirkan penulisnya langsung yakni Alfanul Makky, S.Ag. dan A.R. Hakim Syadzali, S.Ag. sebagai pembicara yang merupakan santri Pondok Pesantren Lirboyo. Dengan dimoderatori oleh Ahmad Ainul Fahruri, S.Sos, seminar ini juga menghadirkan Dr. Abdur Rozaki, S.Ag., M.Si (Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga) sebagai pembedah dan Gus Irwan Masduqi, Lc., M.Hum (Intelektual Muda NU DIY) sebagai pembanding.

Penyelenggaraan seminar ini dilatarbelakangi oleh realitas masifnya paham radikalisme yang disebarkan melalui berbagai medium. Ditambah lagi dengan mulai berbondong-bondongnya orang melakukan hijrah dan mencari ilmu secara instan melalui media sosial, sehingga mudah sekali terpapar konten radikal. Oleh karena itu, buku ini memiliki relevansi terkait membuka tabir paham radikalisme dari asal muasal hingga fenomena yang terjadi saat ini.

Realitas maraknya radikalisme di kalangan orang awam yang melakukan hijrah juga dibenarkan oleh Dr. Abdur Rozaki, S.Ag., M.Si. Ia memberikan sampel dari orang-orang yang pernah terlibat jaringan radikal dan teroris, sekaligus menjelaskan bagaimana orang-orang itu terjerembab dalam tindakan radikal. Kendati memang radikalisme juga tidak dapat dilepaskan dari faktor keluarga dan ekonomi (kemiskinan). Menurutnya buku Kritik Ideologi Radikal ini telah menjadi jendela yang membukakan mata tentang ancaman radikalisme.

Di sisi lain Gus Irwan Masduqi, Lc., M.Hum. memberikan catatan terhadap buku Kritik Ideologi Radikal ini, agar ke depannya bisa memperdalam uraian kritik terhadap radikalisme. Hal itu mengingat aliran radikal masih bisa mendebat kritik terhadap radikalisme di buku ini. Kendati demikian, diterbitkannya buku berjudul Kritik Ideologi Radikal adalah langkah progresif untuk memotong paham radikal terutama di Indonesia. (M. Warits).