Sosiologi Agama Mendukung SDG 14 tentang Ekosistem Laut

4K (Fourkey) Konservasi Penyu Pantai Pelangi Yogyakarta : Mendukung SDG 14 tentang Ekosistem Laut

Rohadatul Aisy _ 22105040035

RingkasanEksekutif


Aksi Konservasi Yogyakarta melakukan aksi konaervasi penyu yang berlokais di Pantai Pelangi Yogyakarta. Komunitas ini dibentuk dan dilakukan pertama kali pada 16 September 2020. Dimana kondisi Indonesia saat itu lagi masa pandemi yang mengharuskan masyarakat indoneaia untuk tetepa dirumah yang tentubya hal tersebut bedampak oada kehidupan atau kegaitan manusia yang monoton dan cepat bosan. 4 mahasiswa berasal dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini meluapkan kebosanan mereka dengan kegiatan yang bermanfaat dan positif. Meski pada saat itu mereka sedikit bertentangan dengan peraturan pemerintah untuk berkegiatan di rumah saja. Mereka bersatu dengan membentuk sebuah relawan yang berfokus pada isu-isu permasalahan lingkungan. Komunitas ini bergerak pada isu konservasi penyu di Pantai Pelangi Yogyakarta. Terdapat empat alasan yang melatar belakangi kegiatan ini adalah minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah konservasi guna melestarikan ekosistem laut, keinginan untuk melakukan riset serta inovasi terkait konservasi penyu, komunitas ini juga ingin melakukan manajemen konservasi di lawasan pantai pelangi teesebut, dan tentunya komunitas ini juga kedepannya ingin membangun sebuah relasi demi keberlanjutan komunitas fourkey. Sebelum adanya komunitas ini, konservasi penyu di pantai pelangi sudah dilakukan sejak tahun 2010 oleh pak Sarwidi. Karena kurangnya kesadaran masyarakt sehingga pada saat itu sering terjadi pemburuan liar terhadap telur-telur penyu di pantai pelangi, sehingga pada saat itu presentase telur penyu yang ditangkarkan menurun. Pak sarwidi juga sering mengalami kerugian dalam kegiatan konservasinya. Kerugian yang dialami pak sarwidi bukan nominal yang kecil melainkan setiap tahun kerugian yang ditanngung pak sarwidi kurang lebih mencapai angka 20 juta rupiah. Kerugian tersebut bisa terjadi karena pak sarwidi harus mengganti telur-telur penyu yang diburu oleh para predator berwujud manusia dengan cara menukar dengan uang. Sehingga mengakibatkan konservator menggunakan uang pribadi mereka untuk mengurusi konservasi agara tetap berjalan secara berkelanjutan. Pak sarwidi juga memaparkan bahwa ia pernah sampai menjual kambing pribadinya untuk menutupi kerugian yang dialami dan membiaya konservasi selanjutnya.

Latar Belakang dan Tujuan

  • Latar Belakang

Berbicara tentang ekosistem laut tentunya tidak lepas dari salah satu hewan yang namanya Penyu dari berbagai banyak penghuni Samudra. Namun, seiring pertumbuhan umur bumi tentunya alam juga mengalami perubahan yang akan berdampak terhadap beberapa bagian, salah satunya adalah laut yang menjadi bagian terbesar dari wilayah indonesia. Ekosistem laut tentunya perlu kita lestarikan dan jaga untuk keberlangsungan kehidupan laut dan menyisakan buat anak cucu kita agar bisa merasakan dan menyaksikan keindahan laut indonesia. Kalau bukan dari kita yang peduli, siapa lagi?. mari kita sama-sama melestarikan ekosistem laut dan keindahan laut Indonesia. Dari permasalahan tersebut lah banyak organisasi yang bergerak pada isu-isu tentang konservasi alam. Salah satunya adalah organisasi 4K (fourkey).

Organisasi fourkey hadir sebagai wadah konservasi penyu yang ada di salah satu pantai di Yogyakarta, yaitu Pantai Pelangi. Pantai Pelangi adalah salah satu pantai di pesisir selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari pusat Kota Yogyakarta Pantai Pelangi berjarak kurang lebih 30 Km kearah selatan, Kabupaten Bantul. Pantai Pelangi berbatasan dengan kawasan Pantai Depok di Sebelah Barat, sebelah timur berbatasan dengan kawasan Pantai Parangkusumo dan sebelah utara adalah Dusun Samiran. Pantai Pelangi adalah pantai baru, yang belum lama dibuka. Sebelum dibuka, Pantai Pelangi merupakan salah satu kawasan pantai untuk pelelangan hasil laut (TPHL) dari tahun 2000 hingga tahun 2010. Kawasan Pantai Pelangi kini dikelola oleh kelompok masyarakat setempat yaitu warga Dusun Grogol X, Desa Parangtritis. Selain itu, sejak tahun 2010 Pantai Pelangi juga menjadi lokasi konservasi penyu di Yogyakarta. Terdapat beberapa jenis penyu yang ada di tempat konservasi Pantai Pelangi, yakni Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate), Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea).

Yogyakarta dikenal sebagai daerah yang kerap dipilih sebagai tujuan wisata. Memang ada banyak sekali wisata yang sangat terkenal di kota Istimewa ini, tak terkecuali wisata alam seperti pantai yang eksotis. Keragaman landscape pantai di Yogyakarta pada dasarnya selalu bisa memsona mata dan menarik perhatian wisatawan. Namun, di balik gemerlap wisata pantai selatan Yogyakarta, tak banyak orang yang tahu bahwa wilayah ini juga menjadi tempat pendaratan satwa penjelajah laut, yakni penyu. Dimana, penyu menjadi salah satu hewan yang dilindungi dan keberadaannya yang setiap tahun mengalami penerunan. Demi melestarikan satwa langka ini, sebuah Komunitas Aksi Konservasi Penyu Pantai Pelangi atau Fourkey terus melakukan kegiatan konservasi secara masif. Berjarak 2 km dari Pantai Parangtritis, Pantai Pelangi merupakan lokasi wisata sekaligus tempat konservasi penyu berlangsung. Upaya Pak Sarwidi, warga lokal yang menginisiasi adanya konservasi penyu di Pantai Pelangi sejak tahun 2010. Di tengah usahanya menjaga kelestarian penyu, Pak Sarwidi juga mengungkapkan keresahannya tentang keberlanjutan konservasi jika sudah tidak ada anak muda yang bisa menerusakan semangatnya. Hal ini juga menjadi keresahan yang dirasakan oleh para relawan yang tergabung dalam Aksi Konservasi Yogyakarta, komunitas yang membantu Pak Sarwidi dalam melestarikan penyu sejak 2020. 4K. Yogyakarta (Fourkey Yogyakarta) merupakan sebuah organisasi atau komunitas relawan yang di inisiasi oleh para anak muda yang peduli dengan isu-isu terkait alam atau lingkunan ini. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 16 September 2020 dengan 4 orang insiator, yaitu Daru Aji Saputro, Gracia A Glorizky, Sisilia Fitri Anggraini, dan Nindy Judithdithya Mikael. Awalnya komunitas ini memiliki nama Aksi Konservasi Yogyakarta. Namun untuk penyebutan nama tersebut dirasa cukup tricky jadi mereka memutuskan untuk mencari nama lain, akhirnya ditentukanlah 4K dari hasil brainstorming dengan para anggota. Dari nama tersebut membawa harapan kedepannya bahwa komunitas yang digagas oleh empat anak mud aini bisa menjadi kunci untuk menggerakkkan anak-anak muda lain untuk lebih pedui akan isu-isu lingkungan, seperti penyu, mangrove, sampah, dan ekosistem laut maupun daratan baik hutan maupun pesisir.

  • Tujuan

Terdapat empat alasan yang melatarbelakangi berdirinya Fourkey ini yakni minimnya kesadaran masyarakat, ingin melakukan riset terkait dengan ekologi pantai, penyu atau tema-tema terkait dengan penyu dan laut, mereka ingin juga melakukan manajemen konservasi, dan tentunya juga ingin membangun sebuah relasi yang luas. Hal tersebutlah yang menjadi tujuan mereka untuk membangun sebuah organisasi yang berkecimpung di dunia konservasi ini. Dengan meningkatkan kedasaran masyarakat melalui program edukasi diharapkan masyarakat lebih memahami pentingnya menjaga kelestarian penyu dan mau terlibat dalam upaya konservasi penyu di Pantai Pelangi sendiri. dengan melindungi sarang, tukik, dan habitat penyu, diharapkan populasi penyu dapat terus bertahan dan berkembang dengan tujuan mencegah kepunahan penyu. Dikarenakan Penyu memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Sebagai hewan herbivora, penyu membantu mengontrol pertumbuhan lamun dan alga, sehingga menjaga kualitas air dan menyediakan habitat bagi makhluk laut lainnya.

Deskripsi Praktik Baik atau Pembelajaran

  • Langkah-langkah Implementasi

Seperti yang dipaparkan di latar beelakang bahw aorganisasi ini ber kecimpung dalam aksi konservasi penyu di Pantai Pelangi Yogyakarta. Daru bersama ketiga temannya sebagai inisiator organisasi ini memanfaatkan keadaan sekitar yang mana melihat bahwa Pantai pelangi memiliki beberapa permasalahan tetapi juga memiliki potensi yang bisa dikembangkan. Permasalahan utama yang menjadi 4K dalam memilih lokasi konservasi penyu di pantai Pelangi adalah Pantai pelangi belum terdapat kawasa konservasi penyu pantai sedangkan beberapa pantai di Yogyakarta sudah terdapat kawasan Konservasi penyu. Selain itu hal tersebut ada sisi kemanusiaan yakni mereka ingin menyalurkan ilmu dan rasa kemanusiaan mereka bisa disalurkan melalui aksi-aksi dan program- program yang mereka buat dan jalankan. Daru merasa bahwa pantai pelangi memiliki potensi lebih besar dibanding dengan tempat lain, dimana di Pantai Pelangi terdapat tiga jenis penyu sedangkan di tempat lain hanya terdapat dua jenis penyu saja. Meskipun populasi penyu di Pantai Pelangi sangat tebatas tapi kita bisa mengtasi problem tersebut ketika kita mau sama-sama merawat dan melestarikan penyu-penyu di Pantai Pelangi tersebut hingga menjadi potensi yang luar biasa. Tentunya ketika hal tersebut dilakukan maka akan membuat perubahan besar pada Penu di Pantai Pelangi serta lingkungan di sekitar pantai Pelangi.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh organisasi 4K ini beragam mulai dari patroli hingga bersih-bersih kawasan pantai pelangi. Dalam setiap bulan 4K memiliki proyek besar, yakni pantaiku resik, penanaman, dan patroli. Proyek pantaiku resik ini dirancang dan direncanakan akan diadakan sejak awal tahun 2021, namun proyek tersebut baru bisa dijalankan pada kahir tahun, karean 4K setiap akan melakukan agenda tersebut waktunya bertabrakan dengan kegiatan komunitas lain yang kebetulan menjalin partnership dengan 4K. Meskipun proyek tersebut sempat mengalami kendala dalam proses realisasi kegiatan tetapi pada akhirnya proyek pantaiku resik bisa aktif berkegiatan sampai sekarang. Kegiatan pantaiku resik ini adalah sebuah program yang berorientasi pada kebersihan kawasan Pantai Pelangi yang bebas dari sampah, terutama sampah plastik yang beresiko mengganggu proses bertelurnya penyu-penyu. Proyek pantaiku resik sendiri merupakan upaya fourkey dalam menjaga wilayah konservasi penyu di Pantai pelangi, dalam proyek pantaiku resik ini didalamnya terdapat beberapa agenda yakni bersih pantai (beach clean up), ecobrick, serta edukasi konservasi. Dalam kegaitan ini pesesrta dibekali dengan pengetahuan mengenai penyu dan pengelolaan sampah laut.

Proyek kerja dari 4K bukan hanya sekedar bersih-bersih kawasan pantai pelangi, melainkan juga penanaman pandan laut guna menyetabilkan atau memulihkan kembali ekologi serta ekosistem gumuk pasir di Pantai Pelangi. Dimana kawasan Pantai Pelangi dulu pernah menerapkan kebijakan menanam pohon cemara udang yang ternyata kebijakan tersebut memiliki efek jangka panjang yang krang baik. Dampak dari kebijakan tersebut adalah ekosistem gumuk pasir mengalami suksesi. Suskesi disini bersifat suksesi sekunder. Sehingga mau tidak mau 4K mengambil tindakan penanaman pandan laut dan penebangan pohonyang sudah diizinkan oleh pemerintah setempat sebagai salah satu upaya pelestarian dan memulihkan ekologi kawasan Pantai Pelangi.

Terdapat satu proyek lagi yaitu aksi patroli atau sisir pantai. Proyek patroli ini untuk menyeamatkan penyu-penyu atuapun telur-telur penyu agar tidak ada perburuan di kawasan Pantai Pelangi. Selama oragnisasi 4K ini berdiri beru 5 kali menemukan pemburuan terhadap penyu-penyu maupun telur-telur penyu, karena mereka kerap kali melakukan patroli atau bisa dikatakan bahwa aksi patroli meraka sangat intens. Selama patroli, mereka sempat menemukan atau beretemu dengan penyu belimbing dimana menurut masyarakat setempat jenis penyu belimbing ini kuarng lebih hapir 20 tahun tidak pernah muncul ke daratan. Hal tersebut menjadi sebuha fenomena langka karena sudah selama itu penyu belimbing tidak pernah menucul pada kahirnya tahun 2021 penyu belimbing berkunjung lagi kedaratan. Masyarakat setempat dang anggota 4K menganggap bahwa kemunculan penyu belimbing karena kondisi pantai Pelangi lebih aman dan kondusif karena berkurangnya aktivitas manusia akibat pandemi COVID-19. Dan hal tersebut menjadi momentub bersejarah bagi masyarakat setempat dan rekan-rekan 4K.

4K juga bergerak untuk menyelamatkan telur-telur penyu dengan cara menjaga sarang mereka agar tetap aman untuk proses penetasan, namun ketika diarasa sarang tersebut tidak aman maka 4k dan warga setempat akan memindahkan telur-telur penyu tersebut ke tempat yang lebih aman atau ketempat penetasan yang akan terus dipantau perkembangannya sampai telur tersebut menetas. Hal tersebut dilakukan juga karena tidak memungkinkan karena terbatasnya waktu dan banyaknya ancaman yang berpotensi gagalnya telur-telur penyu tersebut menetas.


  • Sumber Daya yang Digunakan

Sumber daya yang digunakan dalam aksi konservasi ini adalah kawasan pantai pelagi beserta dengan flora dan fauna pantai pelangi. Pantai pelangi menajdi salah satu habitat alami penyu yang ada di Yogayakarta serta menjadi lokasi utama kegiatan konservasi penyu yang dilakukan oleh Fourkey berlangsung. Ekosistem pantai yang menjadi tempat penyedia makanan dan tempat berlindung serta berkembang biak bagi penyu-penyu. Untuk mendukung kegiatan konservasi ini juga memperlukan sumber daya manusia. Pemenuham sumber daya manusia ini bisa terdiri dari relawan, tenaga ahli, serta masyarakat lokal. Peran relawan sangat besar dalam kegiatan sehari-hari konservasi penyu di Pantai Pelangi , seperti patroli pantai, beach clean up, pengumpulan data, dan edukasi. Relawan Aksi Konservasi Yogayakarta kebanyakan berasal dari mahasiswa, masyarakat sekitar, serta kelompok pecinta lingkungan. Para ahli dalam bidang terkait, seperti ahli biologi laut, konservasi, dan bidang terkait lainnya memberikan dukungan teknis dan ilmiah dalam kegiatan konservasi. Keterlibatan masyarakat lokal juag tidak kalah pentingnya, terutama nelayan, sangat penting dalam membantu kegiatan patroli, penyelamatan, dan edukasi tentang konservasi penyu di pantai Pelangi ini. Sumebr daya finansial juga sangat diperlukan dalam upaya kaksi konservasi penyu di pantai Pelangi ini. Sumebr daya fiansila didapatkan dari donasi individu, lembaga, perusahaan, serta penjualan merchandise yang digunakan untuk mendukung program konservasi penyu di pantai Pelangi seperti, membeli peralatan patroli, membangun pusat informasi, dan membiayai kegiatan edukasi.

  • Kerja Sama dan Kemitraan

Organisasi Aksi Konservasi Yogayakarta tentunya memiliki jejaring atau relasi. Dalam prakteknya fourkey dalam menjalankan proyek atau kegiatan konservasi banyak melibatkan pihak eksternal sebagai sukarelawan dan volunteer tersebut kebanyakan di isi oleh para mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa di jogja saja, melainkan juga terdapat beberapa mahasiswa yang berasal dari universitas luar jogja asal mereka memiliki komitmen untuk ikut serta dalam setiap kegiatan fourkey. Sampai saat ini volunteers fourkey lebih dari 300 volunteers. Nah untuk menggait para volunteers tersebut fourkey membuka rekrutmen. Rekrutmen dilakukan setiap tahun dan di setiap ada kegiatan yang memungkinkah butuh Sumber Daya Manusia yang cukup banyak. Jadi sistem rekrytmen yang dilakukan dibagi menjadi dua, yakni rekrutmen anggota BPH dan rekrutmen volunteers kegaiatan-kegiatan tertentu. Kegiatan fourkey biasanya diadakan pada weekand biar lebih fleksibel karena melihat bahwa penggiatnya kebanyakan adalah mahasiswa dan pelajar. Selain iitu fourkey juga menerima dan menjalin relasi dengan Organisasi-organisasi yang berkecimpung tentang permasalaahan lingkungan, sekolah, kampus, serta pemerintahan kerap kali menjalin kolaborasi terkait dengan kegiatan mereka.

  • Inovasi yang Dilakukan pemanfaatan kertas sebagai modal konservasi

fourkey juga memiliki proyek yang mendukung finansial atau modal untuk kegiatan konservasi penyu di Pantai Pelangi. Proyek tersebut berupa pemanfaatan limbah kertas atau kertas bekas guna didaur ulang yang tentunya dalam hal ini fourkey berkolaborasi dengan bank sampah dan universitas. Saat ini terdapat tiga boks kertas donasi yang sekretariatan KP3H Kehutanan UGM, sekertariatan KSH Biologi UGM, dan sekertariatan Himasylva Kehutanan Instiper. Program ini bernama PEMERINTAH ”Penyu Merdeka Dari Jeratan Sampah” sebuah program yang diinisasi untuk memfasilitasi teman-teman dalam belajar mengelola sampah terutama jenis sampah anorganik. Dengan meningkatnya kesadaran dalam megelola sampah permasalahan seperti sampah pada sungai dan laut akan terselesaikan. Program ini ditunjang dengan kotak sampah yang haanya bisa menerima sampah kertas putih dan sampah sedotan plastik yang nantinya akan didaur ulang dan di recycle. Hasil ricycle yang telah didapatkan nantinya akan dialokasikan untuk kesejahteraan dan keberlanjutan dari perjuangan konservasi penyu di Pantai Pelangi. Sebagai reward dari donasi sampah tersebut fourkey memberikan kesempatan untuk melepaskan tukik atau bayi penyu di tahun depan secara gratis.




Peta Model Pemberdayaan

Buatlah sebuah peta model pemberdayaan yang dilakukan oleh objek yang di amati (model contoh )

Peta konsep terdapat di poster

Hasil dan Dampak

  • Indikator Kinerja

Fourkey fokus bergerak di bidang pendidikan lingkungan terutama terkait konservasi penyu dan ekologi di kawasan pantai pelangi yogyakarta. Minimnya kesadaran masayarakat terkait kelestarian penyu ditambah dengan buruknya ekosistem pesisir laut yang disebabkan oleh sampah plastik menjadi faktor yag melatar belakangi kegiatan ini ada guna mengatasi permasalahan tersebut selain itu juga fourkey memiliki program untuk mensejahterakan konservator penyu yang ada di Pantai Pelangi Yogyakarta. Karna konservasi juga melihat kebutuhan ekologi, sedangkan pantai pelangi tidak jauh-jauh dari yang namanya isu sampah laut. Fourkey berusaha untuk menyelesaikan permasalah tersebut meskupun hanya pada hilirnya saja belum sampai ke hulu. Setidaknya sampah laut ini tidak berdampak langsung pada nyawa penyu atau berdampak pada pendaratan penyu yang ingin membuat sarang telurnya. Membuat ruang aman untuk penyu membuat sarang serta menjaga telur-telur penyu tersebut dengan kegiatan patroli atau susur pantai agar telur-telur tersebut tetepa aman tidak daiambil oleh pradator. kegiatan patroli dilaksanakan pada bulan april samapi juli karean pada bulan-bulan tersebutlah terjadi musim panas yang biasanya pada musim panas penyu-penyu akan ber imigrasi entah untuk mencari makan atau beretelur bagi penyu betina. Intensitas tertinggi dalam kegiatan patrili ini dilaksanakan pada bulan juli dengan orientasi bahwa teman-teman fourkey bisa belajar terkait penyelamatan telur-telur penyu meski tidak beretemu dengan induknya langsung. Beretemu dengan penyu adalah bonus tapi menjaga telur-telur penyu agar tetap aman adalah keharusan untuk tetap menjaga kelestarian penyu-penyu di Yogayakarta.

  • Dampak pada Komunitas

Meningkatnya kesadaran masyarakat sekitar pantai pelangi akan populasi penyu di pantai pelangi semakin langka yang membuat mereka tergerak untuk menjaga, merawat, serta melestarikan penyu karena mereka sadar akan potensi penyu di pantai pelangi besar. Bukan malah diburu, dikonsumsi, serta di jual belikan. Terlebih terdapat 6 jenis penyu yang ada di Indonesia dari 7 jenis penyu yang ada di Dunia. Aksi yang dimulai dari empat anak muda dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini bisa menggait ratusan anak muda mulai dari pelajar sampai mahasiswa yang punya kepedulian terkait lingkungan untuk melakukan aksi konservasi ini. Hingga sampai sekarang benyak sekali partnership dari organisai-oragnisasi tentang permaslahan lingkungan yang ingin menjalin program kerja dengan fourkey. Fourkey juga sering diundang ke sekolah-sekola, universitas, workshop untuk memberikan edukasi tentang konservasi alam.

  • Kisah Sukses atau Testimoni

Konserasi penyu yang ada di pantai Pelangi sudah dimulai dari tahun 2010 yang dilakukan oleh konservator lokal yang bernama pak Sarwidi sebelum ada komunitas fourkey ini terbentuk. Para konservator sering kali mengalami kerugian dalam merawat konservasi di pantai Pelangi. Kerugian yang di alami oleh konservator setiap tahunnya mencapai 20 juta Rupiah. Kerugian tersebut terjadi karena minimnya kepedulian masyarakat atau stakeholder terhadap konservasi penyu yang menyebabkan konservator menggunakan uang pribai untuk memmpertahankan konservasi penyu agar terus berjalan dan berkelanjutan. Namun saat ini konservator penyu di pantai Pelangi sudah tidak mengalami kerugian karena terciptanya sinergitas anatar Aksi Konservasi Yogyakarta dengan Konservator lokal yang dicapai emalaui program ekoeduwisata berbasis pendidikan lingkungan yang bisa diakses oleh masyarakat umum.

Terdapat tiga jenis penyu yang mendarat dan bertelur di pantai pelangi, yakni jenis penyu lekang, penyu sisik, dan penyu belimbing. Ada hal menarik pada 4 tahun terakhir ini yaitu penyu belimbing mendarat di pantai pelangi yang diungkapkan oleh konservator bahwa jenis penyu belimbing ini 20 sampai 30 tahun terakhir tidak pernah mendarat di pantai pelangi. Di tahun 2021 tersebut penyu jenis belimbing ini sudah mendarat empat kali dalam periode juni sampai desember.

Tantangan dan Cara Mengatasinya

  • Tantangan Utama

komunitas Aksi Konservasi Yogyakarta tentunya berjalan bukan tanpa tantangan. Tantangan terbesar yang fourkey hadapi adalah persoalaan pendanaan untuk kegiatan yang merka laksanakan. Keterbatasaan anggrana untuk melaksanakan kegiatan konservasi, seperti patroli atau susur pantai, pantaiku bersih, pelepasan tukik atau bayi penyu, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Selain itu konservasi penyu di Pantai Pelangi juga menjadi tantangan yang kompleks.tantangan tersebut bisa berupaancaman terhadap habitat seperti polusi dimana intensitas sampah yang ada di antai Pelangi cukup tinggi, sehingga hal tersebut dapat mengganggu ekosistem penyu dan biota laut lainnya. Aktivitas manusia juga menjadi sebuah tantangan tersendiri terhadap konservasi penyu, yakni aktivitas pariwisata, tidak dipungkiri bahwa Pantai Pelangi juga kerap dijadiin objek destinasi wisata sehinnga aktivitas tersebut menggganggu penyu saat bertelur dan bisa menyebabkan kerusakan sarang telur penyu. Kurangnya kesadaran dan partisipasi maasyarakat terhadap pentingnya konservasi saat awal-awal berdirinya fourkey juga menjadi tantangan mengenai pentingnya menjaga kelestarian penyu dan ekosistem di wilayahb Pantai Pelangi Yogyakarta.

  • Strategi Mitigasi

Menjawab tantangan yang dihadapi dalam Aksi Konservasi tersebut Fourkey membentuk beberapa upaya mitigasi, soal pendanaan fourkey bermula pada meningkatkan kerjasama antara lembaga swadaya masyarakat, organisasi yang berekecimpung di isu-isu lingkungan, akademisi, dan masyarkat lokal maupun masyarakat umum. Fourkey selalu membuka kerjasama untuk beberapa kegiatan yang memungkinkan bisa berkolaborasi dengan mereka, selain itu fourkey juga mengajukan proprosal sponsorhip atau partnership atau CSR ke beberapa lembaga atau perusahaan untuk kolaborasi dengan kegiatan mereka. Sampah juga menjadi salah satu sumber keuangan fourkey dengan Program bernama PEMERINTAH ”Penyu Merdeka Dari Jeratan Sampah” sebuah program yang diinisasi untuk memfasilitasi teman-teman dalam belajar mengelola sampah terutama jenis sampah anorganik. Dengan meningkatnya kesadaran dalam megelola sampah permasalahan seperti sampah pada sungai dan laut akan terselesaikan. Meski persoalan sampah di Pnatai Pelangi tidak akan ada habisnya karena kebanyakan sampah berasal atau bersumber dari muara sungai opak. Program ini ditunjang dengan kotak sampah yang haanya bisa menerima sampah kertas putih dan sampah sedotan plastik yang nantinya akan didaur ulang dan di recycle. Hasil ricycle yang telah didapatkan nantinya akan dialokasikan untuk kesejahteraan dan keberlanjutan dari perjuangan konservasi penyu di Pantai Pelangi. Aksi penjualan merchandise seperti penjualan gantungan kunci, tumbler, kaos juga menjadi pemasukkan untuk mendukung keberlanjutan konservasi penyu di pantai pelangi.

Mneingkatkan kesedaran masyarakat terkait dengan pentingnya konservasi penyu demi keberlanjutan biota dan ekosistem dilakukan dengan upaya sosialiasasi dan edukasi ada yang namanya pendidikan lingkungan yang sudah dilakukan oleh Aksi Konservasi Yogyakarta antara lain; pelaksanaan susur pantai, perawatan kawasan konservasi, edukasi konservasi ke generasi muda, pengolahan sampah laut berkelanjutan dan perbaikan ekosistem pesisir. Susur pantai merupakan salah satu metode pendidikan lingkungan yang memiliki peminat yang cukup tinggi karena masyarakat umum bisa merasakan pengalaman menjadi konservator penyu (pencarian sarang penyu, pengamatan penyu bertelur, dan pemindahan telur penyu menuju sarang semi alami). Membuka open rekrutmen menjadi salah satu upaya untuk meningkatkantingkat kesadaran masyarakat. Open rekrutemn volunteers tersebut disambut baik oleh masayarakat terutama anak-anak muda yang tertarik dengan isu-isu permasalahan lingkungan untuk bergabung sebagai penggiat aksi pedulimlingkungan dan konservasi penyu di Pantai Pelangi. Menjaga habitat juga perlu dilakukan untuk keberlanjutan dan perbaikan ekologi Pantai Pelangi. Hal ini dalkukan dengan rehabilitasi habitat dengan penanaman pandan laut di sepanjang Kawasan pantai Pelangi. Pemilihan penanaman pandan laut tidak lepas dari pertimbangan yakni penanamna pandan laut bisa membantu mengatur suhu terlur penyu di sarang alaminya selain itu juga upaya untuk memulihka ekosistem gemuk pasir yang lebih baik lagi di pantai Pelangi. Program ekoeduwisata yang berbasis Pendidikan lingkungan bagi masyarakat umum menjadi sebuh sinergitas tersendiri antara aksi konservasi Yogyakarta dengan konservator agara tidak mengalami kerugian berat lagi.

Pembelajaran dan Rekomendasi

  • Pembelajaran Utama

Aksi konservasi penyu di Pantai Pelangi Yogyakarta telah menunjukkan bahwa dengan kerja sama yang baik, kita dapat mengatasi berbagai tantangan dan berhasil melestarikan spesies yang sangat penting ini. Aksi konservasi penyu di Pantai Pelangi Yogyakarta juga telah memberikan banyak pelajaran berharga, baik secara ilmiah maupun dalam konteks pelestarian lingkungan dan keterlibatan masyarakat. pembelajaran utama adalah pentingnya kerja sama multi pihak. Fourkey melibatkan banyak pihak, seperti masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, pemerintah, serta sektor swasta. Hal ini dilakukan untuk membantu dalam penyediaan regulasi, dukungan finansial, dan kooordinasi dari berbagai pihak yang terlibat. Keterlibatan masyarakat lokal, teruatama konservator, nelayan, dan kelompok konservasi menjadi sangat penting dalam kegiatan patrol, penyelamatan, serta edukasi tentang Pendidikan lingkungan. Lembaga swadaya masarakat berperan penting dalam hal penelitian, pendanaan serta advokasi terkait konservasi penyu. Dukungan dari sektor wiasata tidak bisa lepas dari sebuah aksi konservasi seperti halnya dukungan dari sektor wisata atau perusahaan pariwisata dapat memberikan kontribusi dalam bentuk sponsor atau program CSR.

Kegiatan penyelamatan dan Pelepas liaaran tukik menjadi upaya langsung untuk meningkatkan populasi penyu di Pantai Pelangi Yogyakarta. Dengan pematauan sarang dapat melihat intensitas populasi penyu serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi rendahnya intensitas telur membuat sarang dan bertelur di Kawasan Pantai Pelangi. Pendidikan lingkunga yang diberikan kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga dan melestarikan penyu sangat penting untuk mengubah prlaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Upaya Fourkey untuk memperbaiki habitat penyu, seperti membersihkan pantai dari sampah dan menanam kembali vegetasi pantai dengan jenis tnaman pandan laut, sangat penting. Konservasi penyu juga dapat diintegrasikan dengan kegiatan ekowisata untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar sambil menjaga kelestarian lingkungan.

  • Rekomendasi untuk Replikasi atau Peningkatan

Berdasarkan keberhasilan yang telah dicapai dalam konservasi penyu di Pantai Pelangi yang dilakukan oleh fourkey tentunya juga perlu memperkuat dan memperluas aksi konservasi penyu ini. elalui program-program edukasi yang lebih kreatif dan menarik, seperti kampanye media sosial, lomba video pendek, atau workshop, untuk menjangkau generasi muda dan masyarakat luas. Memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat lokal, seperti pembuatan produk ramah lingkungan dari bahan-bahan lokal, untuk meningkatkan pendapatan mereka dan sekaligus mendukung konservasi. Menggandeng sekolah-sekolah di sekitar Pantai Pelangi untuk melaksanakan program adopsi sarang penyu atau kegiatan bersih pantai secara rutin. Membangun pusat informasi yang lebih lengkap dan interaktif, dilengkapi dengan data-data terbaru tentang konservasi penyu, serta fasilitas multimedia untuk menarik minat pengunjung. Memperbaiki dan menambah fasilitas penangkaran tukik, seperti kolam penampungan yang lebih luas dan area pelepasliaran yang aman. Memasang papan informasi di sepanjang pantai untuk memberikan edukasi kepada pengunjung tentang pentingnya menjaga kelestarian penyu. elakukan penelitian lebih lanjut mengenai perilaku penyu, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penetasan, dan dampak perubahan iklim terhadap populasi penyu. Melakukan pemantauan berkala terhadap populasi penyu, kondisi sarang, dan kualitas air laut untuk mengevaluasi efektivitas program konservasi. Membangun kerjasama dengan perguruan tinggi untuk mendapatkan dukungan penelitian dan pengembangan teknologi yang relevan dengan konservasi penyu. Memperkuat kerjasama dengan pemerintah daerah untuk mendapatkan dukungan kebijakan dan anggaran yang lebih besar. Membangun jaringan dengan LSM lain yang memiliki minat yang sama dalam konservasi satwa laut. Mengembangkan paket wisata edukasi yang memungkinkan pengunjung untuk terlibat langsung dalam kegiatan konservasi penyu, seperti pelepasliaran tukik atau membersihkan pantai. Memastikan bahwa masyarakat lokal mendapatkan manfaat ekonomi yang adil dari kegiatan ekowisata. embangun sistem pengelolaan sampah yang terpadu, mulai dari pengumpulan, pengangkutan, hingga pengolahan. Rekomendasi-rekomendasi diatas diahrapakan upaya konservasi penyu di pantai Pelangi dapat semakin efektif dan keberlanjutan serta bisa menjadi contoh bagi daerah lain di indonesia dengan meyensuaikan kebutuhan ekologi setempat.

Kesimpulan

Kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap komunitas Aksi Konservasi Yogyakarta terhadap program konservasi penyu yang ber lokasi di pantai pelangi yogyakarta menunjukkan bahwa terdapat peningkatan intensitas penyu untuk melakukan pendaratan dan bertelur semakin meninggat dibuktikan dengan adanya penyu blimbing yang selama 20-30 tahun tidak pernah naik ke darata akhirnya berkunjung lagi ke daratan dan membuat sarang telur hal tersebut menjadi sebuah sejarah baru bagi aksi konservasi di pantai pelangi. Selain itu komunitas ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi penyu hal tersebut ditunjukkan dengan data sekitar 4 tahun aksi ini berdiri sudah terdapat 3000 volunteers yang tegabung dengan minat eraka yang tertarik dengan isu-isu permasalahan lingkungan.

Monitoring dan evaliasi komunitas Aksi Konservasi Yogyakarta (Fourkey) relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkenajutan sesuai dengan SDGs 14 yakni Life Below Water, karena program yang dilakukan oleh Fourkey berkontribusi pada pelestarian ekosistem laut dan peningkatan populasi penyu di pantai pelangi. Selain itu juga program yang diadakan oleh komunitas Fourkey juga memiliki korelasi dengan SDGs 15, yakni Life on land ( ekositem daratan), karena ada program penanaman laut yang mendukung pelestarian ekosistem pantai. Selain 2 SDGs tadi juga masuk ke dalam SDGs 13 yakni Climate Action ( Penanganan Perubahan Iklim) dimana upaya yang komunitas fourkey jalankan juga mendukung Upaya mitigasi perubahan iklim melalui konservasi habitat penyu.

Program konservasi penyu di Pantai Pelangi Yogyakarta telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian penyu. Hal ini terlihat dari peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan konservasi dan penurunan kasus penangkapan penyu. Namun, program ini masih menghadapi tantangan dalam hal ketersediaan dana untuk operasional dan pengembangan infrastruktur. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan upaya penggalangan dana dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat