Meramu Harmoni Ke-Indonesiaan, Dosen Sosiologi Agama Kunjungi Budayawan Gus Mus

Di akhir kunjungan silaturahmi, Tim Dosen Sosiologi Agama berkesempatan untuk foto bersama dengan Gus Mus
Siapa yang tidak mengenal Ahmad Mustofa Bisri, atau yang populer dengan panggilan Gus Mus. Beliau adalah sastrawan, budayawan, sekaligus ulama yang namanya memiliki gaung di negeri ini. Di sela agenda sosialisasi di Rembang, Tim Dosen Sosiologi Agama berkesempatan berkunjung di kediaman Gus Mus, yaitu di komplek Pondok Roudlatuth Tholibin . Kunjungan ini dilakukan pada 8 Agustus 2019 lalu setelah agenda sosialisasi di sekolah. Tim Dosen Sosiologi Agama disambut hangat oleh keluarga Gus Mus dengan jamuan makan malam yang penuh dengan nuansa kesederhanaan dan keakraban.
Di sela-sela agendanya yang padat Gus Mus menyempatkan bertemu dan berbincang. Khas dengan kesederhaan dan keramahannya, beliau menyapa dan menyambut hangat kedatangan Tim Dosen Sosiologi Agama. Bahkan di akhir kunjungan, Gus Mus melantunkan doa yang diamini bersama.
Gus Mus merupakan tokoh nasional yang lekat dengan predikatnya sebagai budayawan bersahaja, yang selalu mendengungkan persatuan dan harmonisasi di dalam tubuh masyarakat. Seperti dalam karya puisinya “Satu Rasa Menyentuhkan Kasih Sayang”. (http://gusmus.net/profil). Kunjungan yang dilakukan prodi Sosiologi Agama ke kediaman beliau ini adalah bagian dari silaturahmi dan penghormatan kepada tokoh yang memegang erat tentang pesan harmoni kebangsaan. Silaturahmi yang harmonis adalah bagian dari menjaga keutuhan bangsa. Mengingat banyak fenomena disintegrasi dan konflik sosial terjadi belakangan ini. Hal itu menjadi ancaman terhadap stabilitas bangsa dan negara. Oleh karena itu, momentum ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kaum akademisi pun memiliki tanggung jawab yang sama dalam meramu persatuan dan harmoni kebangsaan, seperti apa yang dicontohnya oleh Gus Mus sejauh ini. (Ratna)