Sosiologi Agama Mendukung SDG 12 dan 13 tentang Konsumsi Produksi Berkelanjutan serta bertanggung jawab dalam penanganan perubahan Iklim.

MONITORING DAN EVALUASI PEMBELAJARAN/BEST PRACTICE SDG’S PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN

Oleh : Khildha Zahratunnisa (22105040009)

Judul Laporan

Efektivitas Program Great and Green di Desa Warungboto dalam Mendukung SDG 12 dan 13 tentang Konsumsi Produksi Berkelanjutan serta bertanggungjawab dalam penanganan perubahan Iklim.

Ringkasan Eksekutif

Great and Green adalah suatu komunitas pengeloaan sampah organik yang berlokasi di Desa Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Komunitas ini didirikan oleh Ibu Dr. Siti Nurlaela, S.Pd., SP, M.Psi., pada 23 Oktober 2023. Meski terhitung masih baru didirikan, namun komunitas great and green sudah banyak mempunyai program-program unggulan dalam pengelolaan sampah seperti pengelolaan sampah, tukar sampah berhadiah, pertanian perkotaan, serta pemberdayaan masyarakat melalui edukasi terhadap masyarakat sekitar desa Warungboto, anggota kelompok tani Tegal Hijau Lestari yang merupakan kelompok tani binaan dari Great and Green, serta dengan kelompok tani lainnya. Komunitas Great and Green ini bergerak bersama masyarakat dan para anak muda yang memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya pengelolaan sampah di Yogyakarta. Meski baru satu tahun berjalan, namun Great and Green sudah banyak meraih penghargaan salah satunya yaitu menjadi Tim Penggerak Terbaik dalam acara “Sayembara Aksi Jaga Bumi Yogyakarta” yang diselenggarakan oleh Aksara Nusantara bekerja sama dengan Kitabisa dan Magobox. Dalam memperlebar kiprahnya dalam aksi sosial ini, Great and Green terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dan juga mengajak mahasiswa dalam aksi volunteer untuk belajar bersama tentang pengelolaan sampah organik agar tidak hanya menumpuk di TPA namun juga dapat diolah menjadi hal yang bermanfaat seperti pupuk kompos dan maggot sebagai pakan ternak.

Latar Belakang dan Tujuan

  • Latar Belakang

Yogyakarta merupakan kota yang terkenal dengan banyaknya mahasiswa. Hal ini menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk di kota tersebut. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, tidak heran jika Yogyakarta menghadapi berbagai permasalahan perkotaan. Salah satunya adalah masalah sampah, yang telah menjadi darurat sejak lama. Seperti yang kita ketahui, banyak tempat pembuangan akhir (TPA) di Yogyakarta yang terpaksa ditutup karena sampah yang dihasilkan masyarakat sudah sangat banyak dan hanya menumpuk di lokasi tersebut. Hingga saat ini, permasalahan sampah di kota Yogyakarta belum menemukan solusi yang memadai. Berangkat dari permasalahan sampah di Yogyakarta yang semakin hari semakin meresahkan, Ibu Nurlaela selaku Founder dari Great and Green dan Dosen Penyuluhan di Universitas Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang, serta ketua RT di Desa Warungboto, menginisiasi sebuah program yang melibatkan masyarakat setempat dan beberapa mahasiswa beliau. Nama Great and Green sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata great berarti hebat dan green berarti hijau. Sehingga dapat diartikan bahwa masyarkat yang selalu memiliki kesadaran dalam melakukan pengelolaan sampah dalam rangka menjaga kesehatan serta kelestarian lingkungan. Nama Great and Green mencerminkan semangat kolaborasi masyarakat yang hebat dalam menjaga lingkungan yang hijau. Melalui slogan “Process on your trash-protect your environment” yang berarti “olah sampahmu-jaga lingkunganmu”. Program ini mengedukasi masyarakat agar lebih peduli dan bertanggung jawab dalam mengolah sampah. Program utama dari Great and Green ini berfokus pada pengolahan sampah organik untuk diubah menjadi produk bernilai seperti pupuk kompos dan maggot sebagai pakan hewan ternak. Hal ini tidak hanya mengurangi limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Great and Green mengedepankan pendekatan kolaboratif antara akademisi dan masyarakat. Dengan demikian, Great and Green bukan hanya sebuah gerakan lingkungan, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia, lingkungan, dan ekonomi lokal.

  • Tujuan

Komunitas Great and Green sejalan dengan upaya global dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDG), yaitu sebuah kesepakatan internasional yang dirancang untuk mendorong transisi menuju pembangunan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. Komunitas Great and Green berfokus pada implementasi prinsip-prinsip SDG, terutama pada poin 12 dan 13 yang secara langsung relevan dengan visi dan misi mereka untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli terhadap pengelolaan limbah serta pelestarian lingkungan. Pada poin SDG 12 menekankan pentingnya produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, Great and Green menghadirkan program inovatif seperti Pertanian Perkotaan (Urban Farming). Program ini bertujuan untuk memanfaatkan hasil pengelolaan sampah organik sebagai pupuk kompos. Sampah organik yang sebelumnya dianggap tidak berguna diubah menjadi sumber daya yang bernilai guna, mendukung sistem produksi yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya. Pertanian perkotaan ini tidak hanya menjadi solusi untuk pengelolaan limbah, tetapi juga menghasilkan produk pangan sehat yang dapat dinikmati atau dijual oleh masyarakat. Dengan demikian, program ini tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga meningkatkan ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Sementara, pada poin SDG 13 yang berfokus pada aksi nyata terhadap perubahan iklim, Great and Green menunjukkan komitmen mereka melalui berbagai inisiatif, salah satunya adalah program Tukar Sampah Berhadiah. Program ini dirancang untuk menarik partisipasi masyarakat secara langsung dalam upaya pengelolaan sampah, di mana masyarakat diberi reward sebagai apresiasi atas kontribusi mereka jika mengumpulkan sampah organik yang sebelumnya sudah dipilah. Dengan cara ini, masyarakat Desa Warungboto tidak hanya diajak untuk mengelola sampah, tetapi juga diberikan motivasi tambahan yang membuat mereka merasa dilibatkan dalam solusi terhadap isu lingkungan global.

Melalui kedua program tersebut, Great and Green tidak hanya berfokus pada pengurangan limbah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi juga berkontribusi secara langsung pada pengurangan jejak karbon. Sampah organik yang diolah menjadi kompos mengurangi pelepasan gas metana dari proses pembusukan limbah di TPA, sementara urban farming menciptakan ruang hijau baru di area perkotaan yang membantu menyerap karbon dioksida. Dengan pendekatan ini, komunitas Great and Green berhasil memberikan solusi konkret yang tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga memiliki dampak positif secara global. Hasil dari pengelolaan sampah yang dilakukan tidak berhenti pada pengurangan limbah. Melalui program pertanian perkotaan, masyarakat dapat memanfaatkan produk hasil panen, seperti sayuran dan buah-buahan, yang dapat dikonsumsi sendiri atau dijual untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Pendekatan ini memberikan manfaat ganda, yakni meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat secara ekonomi. Dengan visi jangka panjang, Great and Green berharap dapat menciptakan sebuah ekosistem yang mendukung pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi komunitas lain untuk mengadopsi pendekatan serupa, menciptakan rantai perubahan yang lebih luas. Pada akhirnya, keberhasilan komunitas ini menjadi bukti bahwa kolaborasi masyarakat yang berbasis semangat gotong royong mampu menghasilkan solusi yang berdaya guna, menjawab tantangan lingkungan sekaligus mendorong tercapainya tujuan pembangunan global.

Deskripsi Praktik Baik atau Pembelajaran

  • Langkah-langkah Implementasi

Sekitar satu tahun lalu, tepatnya pada bulan September atau Oktober, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan di tutup sementara karna sampah yang masuk sudah sangat overload sehingga tidak dapat menampung sampah yang akan masuk lagi. Dengan adanya hal tersebut, banyak dari masyarakat Kota Yogyakarta yang kesulitan untuk membuang sampah yang mereka hasilkan tiap harinya dan terpaksa untuk mencari cara lain atau tempat pembuangan lain untuk membuang sampah mereka. Desa Warungboto sempat terkena dampak dari ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, berangkat dari keresahan tersebut, Ibu Nurlaela yang merupakan ketua RT di Desa Warungboto, berinisiatif mendirikan sebuah komunitas yang diberi nama Great and Green. Komunitas ini memiliki fokus utama pada pengelolaan sampah organik. Untuk memulai gerakan ini, Ibu Nurlaela mengajak beberapa mahasiswa bimbingannya serta masyarakat sekitar untuk ikut berkontribusi dalam membangun program ini. Sebelum meluncurkan berbagai program, komunitas Great and Green terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Warungboto. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah organik. Acara tersebut biasanya diadakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) milik Desa Warungboto dengan mengundang masyarakat dari setiap RT. Selain itu, komunitas Great and Green ini juga memperluas jangkauan sosialisasi mereka ke kelurahan-kelurahan dan kelompok tani, baik yang ada di Desa Warungboto maupun desa-desa sekitarnya. Dalam sosialisasi ini, tim Great and Green memberikan edukasi tentang cara mengolah sampah organik dan manfaatnya bagi lingkungan. Tidak hanya memberikan teori, mereka juga mengadakan demonstrasi langsung mengenai teknik pengelolaan sampah organik.

Dari sosialisasi yang sudah dijalankan komunitas Great and Green untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah, terbentuklah kelompok tani binaan dari Great and Green yang diberi nama “Kelompok Tani Tegal Hijau Lestari.” Awal terbentuknya kelompok tani tersebut hanya ada lima orang saja, namun seiring bertambahnya waktu hingga saat ini sudah ada 25 anggota tetap Kelompok Tani Tegal Hijau Lestari. Para kelompok tani Tegal Hijau Lestari ini diberi bekal pengetahuan dengan sosialisasi yang didapat dari tim Great and Green tentang cara pengelolaan sampah organik yang baik. Tidak hanya itu, namun anggota tetap kelompok Tani Tegal Hijau Lestari ini juga diberi tugas untuk mengelola sampah organik yang dibawa masyarakat untuk di olah di Great and Green. Menurut hasil wawancara dengan salah satu tim penggerak Great and Green, Mbak Salsa, disebutkan bahwa pada awal berdirinya, jumlah sampah yang masuk ke Great and Green masih sedikit. Namun, saat ini, volume sampah organik yang diterima telah meningkat secara signifikan. Mbak Salsa menjelaskan bahwa dalam sehari, Great and Green dapat menerima 100-200 kg sampah organik. Sampah organik tersebut diolah menjadi pupuk kompos dan maggot yang memiliki berbagai manfaat, termasuk sebagai pakan ternak. Pupuk kompos yang dihasilkan oleh Great and Green dijual dengan harga Rp10.000 per 1,8 kg. Selain itu, sampah organik juga dimanfaatkan untuk budidaya maggot. Maggot sendiri merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) yang memiliki banyak manfaat diantaranya yaitu, Maggot mampu mengurai sampah organik dengan cepat, sehingga membantu mengurangi limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Selain itu, Maggot juga memiliki protein yang bagus sehingga cocok digunakan sebagai bahan pakan hewan ternak seperti ikan, unggas, dan hewan lainnya. Dengan adanya budidaya maggot yang dikembangkan oleh komunitas Great and Green ini juga mendukung konsep ekonomi sirkular yaitu suatu model ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan polusi, serta memaksimalkan penggunaan sumber daya. Dengan demikian, komunitas Great and Green juga memanfaatkan maggot untuk dijual sebagai bahan pakan hewan ternak dengan harga 10.000 per-satu kilogram.

  • Sumber Daya yang Digunakan

Berdasarkan hasil wawancara bersama salah satu anggota tim penggerak komunitas Great and Green, terungkap bahwa pembentukan komunitas ini berawal dari tekad kuat masyarakat untuk menciptakan solusi nyata terhadap permasalahan sampah di Yogyakarta. Menariknya, pendanaan awal komunitas ini tidak berasal dari bantuan pemerintah, melainkan murni dari hasil swadaya masyarakat. Para anggota masyarakat secara sukarela menyumbangkan sebagian uang pribadi mereka melalui mekanisme iuran. Langkah ini mencerminkan semangat kebersamaan yang tinggi di antara warga Desa Warungboto, yang memahami bahwa permasalahan sampah bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan tantangan kolektif yang membutuhkan kerja sama semua pihak. Meskipun tidak mendapat dukungan dana dari pemerintah pada tahap awal, hal ini tidak menyurutkan semangat para penggerak untuk memulai gerakan Great and Green. Keterbatasan tersebut memacu suatu kreativitas dalam mencari solusi dan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Salah satu langkah awal yang dilakukan oleh tim Great and Green adalah memanfaatkan fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sebelumnya telah disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta di Desa Warungboto. Tempat ini awalnya digunakan sebagai lokasi darurat untuk menampung sampah warga selama masa krisis sampah di Yogyakarta. Namun, inisiatif kreatif dari Ibu Nurlaela, pendiri Great and Green, mengubah fungsi tempat tersebut menjadi ruang edukasi dan pengelolaan sampah yang lebih bijak. Dengan memanfaatkan fasilitas seperti tong-tong sampah besar yang sudah tersedia, komunitas Great and Green mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam mengelola sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya. Lebih dari sekadar pengelolaan sampah, komunitas Great and Green telah berkembang menjadi gerakan sosial yang mencerminkan pentingnya kesadaran lingkungan. Gerakan ini membuktikan bahwa inisiatif masyarakat yang didasari pada rasa tanggung jawab sosial mampu menciptakan perubahan besar, meskipun tanpa dukungan finansial dari pemerintah. Bahkan, Great and Green menjadi contoh bahwa kolaborasi dan semangat gotong royong dapat menjadi landasan bagi upaya keberlanjutan yang lebih besar. Melalui kerja keras dan dedikasi para anggotanya, Great and Green kini tidak hanya menjadi solusi atas masalah sampah di Desa Warungboto, tetapi juga menjadi simbol harapan bahwa masa depan lingkungan yang lebih baik masih bisa diwujudkan. Keberhasilan ini adalah pengingat bahwa perubahan besar dimulai dari keberanian untuk mengambil langkah pertama, sekecil apa pun langkah itu.

  • Kerja Sama dan Kemitraan

Meskipun baru berjalan satu tahun, komunitas Great and Green telah menjalin banyak kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah organik. Komunitas ini bekerja sama dengan pedagang sayur di pasar serta pelaku UMKM yang bergerak di bidang makanan. Para pedagang dan penjual makanan dapat menyalurkan limbah organik, seperti sisa sayur dan bahan makanan lainnya, ke Great and Green. Dengan begitu, mereka tidak perlu repot mencari tempat pembuangan akhir (TPA) untuk membuang sisa limbah organik dari aktivitas jual beli mereka. Great and Green menyediakan wadah yang memudahkan para pedagang dan UMKM untuk mengelola sampah organik secara bertanggung jawab, sekaligus mendukung upaya komunitas dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Selain itu, komunitas ini juga membuka kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai jurusan dan universitas untuk menjadi relawan dan belajar tentang pengelolaan sampah organik, seperti pembuatan pupuk kompos, budidaya maggot, hingga pengembangan pertanian perkotaan yang diinisiasi oleh Great and Green. Tidak hanya itu, komunitas Great and Green sering menjadi tujuan kunjungan bagi mahasiswa dan pelajar, termasuk siswa SD, sebagai bahan penelitian maupun pembelajaran terkait pengelolaan sampah organik.

  • Inovasi yang Dilakukan

Inovasi yang dilakukan oleh komunitas Great and Green untuk terus berkembang diwujudkan melalui berbagai program menarik yang dirancang agar pihak-pihak yang berkontribusi dalam pengelolaan sampah tetap termotivasi dan terlibat secara aktif. Beragam program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan dampak lingkungan yang positif, tetapi juga untuk menciptakan pengalaman yang berkesan dan menyenangkan bagi para peserta, sehingga pengelolaan sampah organik menjadi aktivitas yang lebih menarik dan berkelanjutan. Beberapa program yang dimiliki Great and Green di antaranya yaitu:

  1. Pengelolaan sampah organik

Masyarakat dapat menyalurkan sampah organik atau sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya ke pihak Great and Green. Dari sampah organik yang masuk tersebut dijadikan pupuk kompos dan juga budidaya maggot. Budidaya maggot merupakan bagian dari pengembangan program pengelolaan sampah organik yang ada di Great and Green Indonesia. Sampah organik selain dimanfaatkan untuk pupuk kompos, juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan maggot, dimana nantinya maggot yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan nilai ekonomis yang tinggi. Selain menjadikan sampah organik sebagai pupuk kompos dan budidaya maggot, komunitas Great and Green juga mengembangkan pengelolaan sampah organik menjadi dekomposter yang dimana nantinya dekomposter ini di manfaatkan untuk membuat larutan bioaktivator. Dekomposter yang dihasilkan oleh komunitas Great and Green dibuat melalui proses frementasi dengan bahan-bahan seperti bonggol pisang, air cucian beras, dan juga buah nanas. Larutan bioaktivator tersebut juga dijual dengan harga 10.000 untuk ukuran botol 250ml.

  1. Tukar Sampah Berhadiah

Tukar sampah berhadiah merupakan program yang dikembangkan untuk mengumpulkan sampah organik dari masyarakat Warungboto yang selanjutnya disebut sebagai nasabah tukar sampah berhadiah. Setiap nasabah tukar sampah berhadiah yang mengumpulkan sampah organiknya sebanyak 6 kali maka akan ditukar menjadi pupuk kompos ataupun bibit tanaman sesuai dengan ketersediaan. Terhitung sampai dengan hari ini, nasabah tukar sampah yang tergabung didalam WAG sudah mencapai 52 anggota. Salah satu peningkatan yang cukup signifikan, dan diharapkan melalui program ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah organiknya.

  1. Pertanian Perkotaan

Untuk mendukung kegiatan pertanian perkotaan, salah satu kegiatan yang dikembangkan adalah hidroponik. Hidroponik merupakan budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media. Dengan memanfaatkan lahan yang masih tersedia di Ruang Terbuka Hijau di Desa Warungboto, komunitas Great and Green membuat program Pertanian Perkotaan dimana dalam lahan tersebut ditanami beberapa beberapa tanaman sayuran seperti tomat, cabai, terong, daun singkong, dan masih banyak lagi. Hasil dari panen dari pertanian perkotaan ini nantinya dapat dijual sebagai tambahan pemasukan kas. Bahkan belum lama ini, komunitas Great and Green baru saja mengembangkan inovasi baru yang diberi nama Aloe Urban Farm yaitu suatu pelatihan pemanfaatan urban farming melalui budidaya lidah buaya. Aloe Urban Farm merupakan Sekolah Lapang Lidah Buaya yang memberikan program edukatif dan dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang budidaya dan pengolahan lidah buaya.

  1. Pemberdayaan

Selain memberdayakan anggota kelompok tani Tegal Hijau Lestari yang merupakan kelompok tani binaan dari Great and Green, komunitas Great and Green juga melakukan pemberdayaan dengan kelompok tani yang lain dan masyarakat yang ada disekitar Desa Warungboto. Pemberdayaan ini dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah organik yang meliputi pemilahan sampah, pengolahan pupuk kompos, serta pembuatan dekomposter.


Peta Model Pemberdayaan

  • Indikator Kinerja

Indikator kinerja komunitas Great and Green Yogyakarta dapat dibagi menjadi beberapa kategori utama untuk mengukur efektivitas dan dampak dari kegiatan komunitas. Pertama, sebanyak 100-200 kilogram sampah organik disalurkan ke komunitas Great and Green dan berhasil diolah menjadi pupuk kompos, berbagai macam tanaman di pertanian perkotaan, dan juga sebagai budidaya maggot. Dimana hasil dari pengolahan sampah organik tersebut dijual untuk menambah pendapat yang masuk kedalam kas keuangan. Jumlah anggota yang aktif dalam komunitas Great and Green juga semakin bertambah. Terhitung hingga saat ini, terdapat sebanyak 25 anggota tetap dalam pengelolaan sampah yang setiap harinya bertugas untuk menerima sampah yang di salurkan masyarakat ke komunitas Great and Green. Dan sebanyak 50 anggota tetap yang menjadi bagian dari program Tukar Sampah Berhadiah. Dimana mereka yang menjadi anggota tetap dalam Tukar sampah Berhadiah secara konsisten turut berkontribusi mengumpulkan sampah setiap harinya. Selain itu, komunitas Great and Green juga aktif dalam beberapa kegiatan maupun kerjasama dengan berbagai mitra seperti para pedagang sayur di pasar, pelaku UMKM di bidang makanan, hingga kunjungan-kungan dari berbagai pelajar maupun mahasiswa sebagai bahan pembelajaran dan juga bahan penelitian.

  • Dampak Pada Komunitas

Dengan adanya komunitas Great and Green yang fokus utamanya adalah pengelolaan sampah ini sangat berdampak positif baik secara lingkungan, sosial, maupun ekonomi kepada masyarakat sekitar. Banyak masyarakat sekitar Desa Warungboto yang mulai tersadarkan akan pentingnya pengelolaan sampah dengan baik agar tidak hanya terbuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), namun juga memiliki nilai guna yang lebih bermanfaat. Selanjutnya, juga terdapat sisi pemberdayaan masyarakat melalui para pedagang sayur dan pelaku umkm, dan masyarakat umum yang diajak berpartisipasi dalam pengelolaan sampah organik, sehingga mereka turut menjadi bagian dari solusi lingkungan. Terakhir, dengan adanya komunitas Great and Green yang mempunyai banyak program pengelolaan sampah organik, berhasil menarik minat masyarakat luas. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya kunjungan baik pelajar maupun mahasiswa yang melakukan pembelajaran maupun penelitian ke Great and Green.

  • Kisah Sukses atau Testimoni

Meskipun baru berjalan satu tahun, namun komunitas Great and Green mampu menciptakan semangat masyarakat demi mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dengan pengelolaan sampah organik. Tim dari komunitas Great and Green ini juga aktif mengikuti event atau kegiatan yang berkaitan dengan isu lingkungan. Dari beberapa kegiatan yang diikuti oleh komunitas Great and Green berhasil mendapat banyak penghargaan. Di antaranya yaitu:

  1. Tim Great and Green berhasil masuk dalam tiga tim penggerak terbaik dalam acara sayembara “aksi jaga bumi” yang diadakan aksara nusantara yang bekerjasama dengan kitabisa khusus untuk daerah Yogyakarta. Dari event tersebut, komunitas Great and Green difasilitasi rumah maggot untuk mengembangkan budidaya maggot dan juga mendapat uang pendanaan sebagai dana pengembangan dari kitabisa.com selama 6 bulan, terhitung dari bulan Agustus 2024 dan akan selesai di bulan Januari 2025.

  2. Bulan Oktober lalu Kelompok Tani Tegal Hijau Lestari yang merupakan kelompok dibawah binaan komunitas Great and Green berhasil masuk 8 besar dalam lomba Bank Sampah kategori organik yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta.

  3. Bulan November lalu, komunitas Great and Green berhasil meraih Top 3 Youth Co:Lab National Bootcamp dengan kategori The Most Inclusive Socioentrepreneurship. Bootcamp ini diadakan khusus tingkat regional di Yogyakarta. dalam kompetisi tersebut, tim Great and Green masuk menjadi 3 tim terbaik yang nantinya akan maju ke tingkat nasional dan mendapat tiket untuk ke Jakarta. Selama tiga hari Great and Green berkompetisi bersama seluruh tim perwakilan seluruh Indonesia, tim Great and Green berhasil mendapat kategori the most Inclusive Socioentrepreneurship dan mendapat pendanaan sebesar 10.000.000.00 rupiah sebagai uang pembinaan

  4. Pada bulan November lalu, komunitas Great and Green berhasil meraih posisi Top 3 Youth Co:Lab National Bootcamp dengan kategori The Most Inclusive Socioentrepreneurship. Bootcamp ini di selenggarakan di Yogyakarta dan ditunjukkan khusus untuk tingkat regional. Dalam kompetisi tersebut, tim Great and Green berhasil masuk ke dalam tiga tim terbaik dan berhasil lolos untuk ke tingkat nasional serta mendapat tiket ke Jakarta. Selama tiga hari berkompetisi, tim Great and Green bersaing dengan tim-tim perwakilan dari seluruh Indonesia. Pada akhirnya, tim Great and Green berhasil meraih penghargaan dalam kategori The Most Inclusive Socioentrepreneurship dan menerima pendanaan sebesar 10.000.000.00 sebagai uang pembinaan.

  5. Selanjutnya pada akhir November lalu, komunitas Great and Green mendapatkan penghargaan Gender Champion Award 2024 yang di selenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana. Kegiatan ini merupakan suatu apresiasi dari Dinas P3P2KB kepada individu, komunitas, pelaku usaha, ASN, serta organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang peduli terhadap perempuan, anak-anak, disabilitas, lansia, dan warga miskin untuk mendorong terciptanya kesetaraan dan keadilan gender di Kota Yogyakarta.

Tantangan dan Cara Mengatasinya

  • Tantangan Utama

Tantangan utama yang dihadapi oleh komunitas Great and Green ini awalnya adalah kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat. Seperti yang kita tahu, bahwa tidak semua individu mau untuk berkomitmen untuk secara konsisten memilah sampah atau bekerja sama dengan komunitas. Bahkan pada awal berdirinya komunitas ini hanya ada lima anggota saja. Selain itu, sebagai komunitas sosial yang bukan di bawahi oleh pemerintah, Great and Green seringkali mengalami keterbatasan dana untuk mendukung operasional harian seperti pengangkutan limbah, pembelian peralatan, dan pengembangan fasilitas pengolahan.

  • Strategi Mitigasi

Untuk meningkat minat masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam komunitas ini, tim Great and Green membuat beberapa strategi yang berhasil di terapkan sehingga saat ini banyak masyarakat yang sudah tau tentang keberadaan komunitas Great and Green ini.

  1. Aktif mengadakan sosialisasi di berbagai pertemuan seperti sosialisasi gabungan Kelompok Tani Kemantren Umbulharjo dan sosialisasi di PKK Kelurahan Muja Muju.

  2. Aktif mengadakan kegiatan rutinan setiap minggunya. Pada komunitas Great and Green ini secara rutin mengadakan kerja bakti setiap hari sabtu pagi dengan mengajak masyarakat sekitar dan para anak muda yang turut tergabung dalam komunitas tersebut. Biasanya setelah melakukan kerja bakti, komunitas Great and Green mengadakan makan-makan bersama. Dengan hal tersebut terbukti dapat meningkatkan rasa solidaritas antar sesama anggota komunitas Great and Green.

  3. Selalu berinovatif membangun program-program terbaru agar lebih menarik lagi. Belum lama ini, Great and Green membuat program baru yang diberi nama nama Aloe Urban Farm yaitu suatu pelatihan pemanfaatan urban farming melalui budidaya lidah buaya. Kegiatan ini dibuka untuk masyarakat umum yang tertarik untuk belajar budidaya lidah buaya di lahan yang terbatas. Program terbaru ini sudah berjalan dari bulan Oktober lalu dengan diawali sosialisasi tentang budidaya lidah buaya pada tanggal 10 oktober 2024 dan dilanjut dengan studi banding dengan mengunjugi pusat budidaya lidah buaya, AloeLand yang berlokasi di Gunungkidul.

  4. Aktif dalam sosial media. Di zaman modern seperti saat ini media sosial sangat bermanfaat untuk membangun branding dari suatu komunitas. Great and Green merupakan salah satu komunitas yang aktif di media sosial Instagram dengan memuat konten-konten kegiatan yang berjalan di Great and Green maupun konten edukasi tentang pengelolaan sampah. Dalam komunitas Great and Green, yang mengurusi bagian media sosial dan jaringan sosial yaitu para anak mudanya. Seperti mereka yang aktif membuat konten di Instagram dan juga membuat website yang memuat tentang berbagai kegiatan di Great and Green.

  5. Aktif mengikuti berbagai acara kegaitan yang sejalan dengan kegiatan Great and Green banyak memberikan manfaat. Selain mendapat ilmu baru, partisipasi ini juga membuka peluang untuk memperluas relasi, sehingga komunitas Great and Green dapat dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu dengan mengikuti acara semacam ini juga berkesempatan untuk memperoleh uang pendanaan sebagai tambahan dana untuk mengembangkan suatu komunitas.

Pembelajaran dan Rekomendasi

  • Pembelajaran Utama

Komunitas Great and Green menyadari bahwa pengelolaan sampah organik tidak hanya mengolah sampah, namun juga tentang membangun pola pikir masyarakat untuk hidup berkelanjutan. Untuk itu pentingnya edukasi berkelanjutan guna meningkatkan pemahaman tentang dampak positif pengelolaan sampah organik, mendorong kebiasaan masyarakat untuk memilah sampah organik yang mereka hasilkan setiap harinya, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan. Selain meningkatkan kesadaran masyarakat, dalam komunitas Great and Green ini juga meningkatkan edukasi yang tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif seperti sosialisasi dan pelatihan, hingga kunjungan edukatif untuk memperluas ilmu pengetahuan.

  • Rekomendasi untuk Replikasi atau Peningkatan

Komunitas Great and Green memiliki harapan besar untuk memaksimalkan pemanfaatan fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang telah disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di berbagai wilayah Kota Yogyakarta. komunitas Great and Green juga berencana untuk mengembangkan dan menerapkan program pengelolaan sampah organik serupa di desa-desa yang belum memiliki inisatif mengelola sampah seperti Great and Green guna memberdayakan masyarakat dengan fokus pada edukasi pengelolaan sampah dan pengembangan lingkungan berkelanjutan. Dalam wawancara bersama salah satu tim Great and Green, Mba Salsa menjelaskan bahwa nantinya Great and Green akan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pemerintah daerah untuk mengidedntifikasi desa-desa yang memiliki potensi atau kebutuhan terhadap pengelolaan sampah yang lebih efektif. Program ini dirancang untuk memberikan manfaat ganda yaitu mengurangi sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan memberdayakan masyarakat dengan menciptakan peluang ekonomi seperti budidaya maggot, produksi pupuk kompos, hingga pertanian perkotaan.

Kesimpulan

Lahirnya komunitas Great and Green sebagai wadah anak muda dan masyarakat untuk mengadakan kegiatan sosial pemberdayaan masyarakat perkotaan yang berfokus pada pengelolaan sampah organik dan penumbuhan pertanian perkotaan. Selain itu, komunitas Great and Green juga aktif berkolaborasi dengan banyak pihak agar nama Great and Green bisa dikenal oleh masyarakat luas. Program great and Green berhasil mengatasi permasalahan sampah organik di Yogyakarta melalui pendekatan yang inovatif dengan melibatkan masyarakat setempat dan para mahasiswa. Komunitas ini mendukung Sustainable Development Goals (SDG) pada poin 12 tentang produksi dan konsumsi berkelanjutan dan poin 13 tentang penanganan perubahan iklim. Melalui kerja sama dengan pedagang, UMKM, serta partisipasi aktif masyarakat dan mahasiswa, komunitas ini membangun semangat gotong royong dalam pengelolaan lingkungan. Partisipasi dalam berbagai kompetisi juga membantu memperoleh dana tambahan untuk pengembangan. Gerakan ini tidak hanya memberikan solusi terhadap permasalahan sampah, tetapi juga menciptakan kesadaran kolektif dan pemberdayaan masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, Great and Green terus berupaya menjadikan Desa Warungboto lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan.

(ftrhmn)