Dosen Sosiologi Agama Perkuat Program Pemberdayaan Masyarakat

Sosiologi Agama merupakan program studi yang tidak hanya berperan besar membuka jendela mengenai masyarakat melalui analisis sosial, melainkan meramu solusi atas permasalahan yang ditemukan. Oleh karena itu, orientasi dari keilmuan ini tidak hanya membekali mahasiswa kemampuan teoritis melainkan juga praktis, yang nantinya bisa menjadi problem solver atau pemberdaya. Sayangnya, aspek pemberdayaan tidak banyak memperoleh perhatian bagi kalangan akademisi maupun pengelola program studi. Akhirnya relevansi keilmuan Sosiologi Agama ke tataran praktis sulit dilihat, dan ilmu hanya sebagai Menara Gading.

Berkaitan dengan itu, Dosen Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta diundang menjadi narasumber “Seminar Pemberdayaan Masyarakat Pesisir” di STAIN Bengkalis, yaitu Dr. Moh. Soehadha,S.Sos. M.Hum. (Ketua ASAGI dan Sekretaris LPPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dan Dr. Adib Sofia, S.S., M. Hum. (Kaprodi Sosiologi Agama). Seminar ini dilaksanakan pada 26 September 2019 dan diikuti oleh mahasiswa Sosiologi Agama dan civitas akademik STAIN Bengkalis. Ulasan yang disampaikan narasumber pada seminar tersebut berkaitan dengan langkah taktis atau desain pemberdayaan masyarakat yang selama ini telah diimplementasikan di Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Salah satunya melalui mata kuliah Kerja Kuliah Lapangan (KKL) yang bersifat wajib mahasiswa semester VI. KKL merupakan mata kuliah yang secara teknis dikelola oleh Laboratorium Sosiologi Agama (LABSA) di bawah arahan dan evaluasi Prodi. Hal itu sesuai dengan ulasan Dr. Moh. Soehadha, S.Sos. M.Hum, “Sosiologi Agama perlu mentransformasikan Islam dalam keseharian masyarakat dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat, mekanismenya adalah pemberdayaan.”

Materi yang disampaikan dalam seminar tersebut mendapat sambutan sangat baik dari para civitas akademik STAIN Bengkalis dan mahasiswa Sosiologi Agama STAIN Bengkalis. Hal itu mengingat isu mengenai pemberdayaan masyarakat (terutama pesisir) belum memperoleh perhatian serius dan solusi yang tepat. Melalui seminar ini, harapannya program pemberdayaan masyarakat bisa diimplementasikan pada level prodi sesuai konteks keilmuan di seluruh perguruan tinggi (Ratna).