Sebagai lembaga yang berkomitmen pada pengembangan pendidikan, Prodi Sosiologi Agama tak pernah henti melakukan kegiatan yang produktif dan inovatif terutama guna memenuhi kebutuhan stakeholder. Menyadari bahwa cukup banyak lulusannya yang terjun menjadi pendidik dan pentingnya memperluas khasanah keilmuan, kali ini Prodi Sosiologi Agama kembali menyelenggarakan workshop. Mengangkat tema “Wokshop Penguatan Kelembagaan dan Kurikulum”, Prodi Sosiologi Agama mengundang segenap guru-guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi Madrasah Aliyah (MA) DIY untuk terlibat menjadi peserta. Acara ini diselenggarakan di Smart Room Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Selasa, 15 Oktober 2019.

Penyelenggaraan workshop ini merupakan bagian dari implementasi kerjasama yang telah dibangun antara MGMP Sosiologi MA DIY dengan Prodi Sosiologi Agama sejak tahun 2016. Tujuan utamanya adalah menyusun distingsi mata pelajaran Sosiologi yang diajarkan di MA (berbasis agama) dengan sekolah umum. Bagaimana pun juga mata pelajaran Sosiologi di MA harusnya bisa menjadi jembatan ilmu yang mampu menyasar realitas sosial dalam konteks keberagamaan. Dalam sambutannya, Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum. (Ketua Prodi Sosiologi Agama) menyampaikan bahwa workshop ini terutama berupaya mengulas kontekstualisasi Sosiologi dalam kehidupan beragama secara aqli dan naqli. Oleh karena workhop kali ini menghadirkan Drs.Mohammad Damami, M.Ag, dosen senior yang menjadi tokoh perintis berdirinya Prodi Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ketua MGMP Sosiologi MA DIY, Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd. dalam sambutannya menyatakan bahwa workshop ini penting dan dibutuhkan. Hal itu guna memperkaya keilmuan Sosiologi di MA dalam bentuk kurikulum yang lebih kontekstual dengan realita masyarakat Indonesia yang tidak lepas dari agama. Sebelum acara inti (workshop), Kaprodi Sosiologi Agama (Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum.) dan Ketua MGMP Sosiologi MA DIY (Edi Triyanto, S.Ag., S.Pd., M.Pd.) menandatangani MoU sebagai bentuk penguatan kerjasama di antara kedua lembaga. Harapannya , kerjasama ini dapat memberi manfaat berkelanjutan. (Ratna).