Iran adalah bangsa yang tua, ribuan tahun telah berganti dinasti: pra-Kristen, pra-Islam, dan pra-Modern. Dalam suasana embargo internasional, Iran mandiri dan terus melaju, tidak terkecuali dalam bidang jurnal. Sitasi dan impact faktor Iran hingga kini tetap tinggi, bahkan terlihat leadership-nya dan jiwanya yang maju. Dua sistem mereka, Ricest (Regional information for information and technology) dan ISC (Islamic World Citation) dikembangkan sebagai alternatif dari komersialisasi dan globalisasi serta kapitalisasi Scopus, Ebco, Proquest, Jstor, dan semua produk Barat. Dalam hal ini mental Iran sebagai bangsa tua telah teruji. Ia tidak bertekuk lutut, tetapi memberikan perlawanan dan alternatif nyata, menyatukan bangsa-bangsa Muslim untuk membuat sistem sendiri: sitasi, impact factor, dan ranking.

Atas prestasi Iran tersebut, dosen Program Studi Sosiologi Agama, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A., melakukan kunjungan ke Iran. Ia berkunjung ke Iran bersama tim dari Kementerian Agama. Kunjungan itu merupakan sebuah kegiatan yang bertajuk Workshop on Increasing Impact of Research: Strategies and Political Solution for Universities and Research Institution and Asserssing the Collaboration with Several Universities in Iran. Dalam acara yang berlangsung tanggal 3-8 Maret 2018 itu, Al Makin yang merupakan dosen Prodi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, memberikan presentasi tentang sitasi jurnal indeks jurnal Indonesia, mewakili Moraref dan para jurnal Indonesia.

“Kita akan kerjasamakan sistem kita, karena Kemenag mempunya sistem Moraref. Kita kembangkan Moraref paling tidak tingkat regional. Selama ini dibatasi Kementerian Agama. Kita akan indeks jurnal-jurnal di luar itu, bahkan level Southeast Asia,” tegas Al Makin yang juga merupakan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Sunan Kalijaga itu.. (admin)